“SISTEM OTOT DAN RANGKA MANUSIA”
Ergonomi terkait dengan
karakteristik fungsional dari manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon,
daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki, dll. Ergonomi membutuhkan pemahaman
ilmu-ilmu terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi tubuh manusia seperti
anatomi dan fisiologi.
Sistem
kerangka otot manusia, yang meliputi:
–
Kinesiologi
»
Mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement).
–
Biomekanika,
»
Aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka-otot manusia.
Contoh
kasus Studi Perancangan Sistem Kerja, untuk kasus design interior kendaraan
bermotor, diantaranya:
-
Acces (getting in and out)
-
Resistant
-
Visibility
-
Seating
-
Displys (visibility lighting, spidometer,
gas-meter, temperatur)
-
Controls (mudah dijangkau, kemudahan
identifikasi dan operasi, posisi, pergerakan standar)
-
Lingkungan (ventilasi, panas langsung,
sharp-countur unt panel)
A. Kerangka
Kerangka berfungsi untuk
menggambarkan bentuk tubuh, penentuan tinggi seseorang, perlindungan organ
tubuh yang lunak (otak, hati dan jantung), sebagai tempat melekatnya beberapa
otot-otot, menggantikan sel-sel yang rusak, memberikan sistem sambungan gerak
pengendali (control), dan untuk menyerap reaksi dari gaya atau force serta
beban kejut. Susunan kerangka terdiri dari berbagai macam tulang-tulang,
banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lain saling berhubungan.
Tulang berfungsi sebagai alat untuk meredam dan mendistribusikan gaya atau
tegangan yang ada pada kerangka. Tulang manusia tidak akan berdiri tegak tanpa
peran serta otot, ligamen dan cartilago yang mengkombinasikan dan memegang
sambungan tulang secara bersama-sama. Otot juga amat penting untuk menjaga
posisi tubuh agar tetap tegak sikap sempurna (Nurmianto, 2003).
B. Otot.
Bagian otot yang dibahas adalah otot
striatik (striated muscle) yaitu otot sadar dengan megabaikan otot kardiak dan
viseral (cardiac dan visceral muscle) yaitu otot tak sadar. Otot terbentuk atas
serabut yang berukuran 0.01 sampai 0.1 mm (Nurmianto, 2003).
Serabut otot (muscle fibre) bervariasi antara satu otot dengan yang lainnya. Beberapa diantaranya mempunyai gerakan yang lebih cepat dari yang lainnya dan hal ini terjadi pada otot yang dipakai untuk mempertahankan kontraksi badan seperti misalnya otot pembentuk postur tubuh. Otot yang pucat adalah menggambarkan kontraksi otot yang cepat. Perbandingan antara otot merah dan otot putih adalah merupakan indikasi untuk menunjukkan daya potensial bagi para olahragawan. Beberapa jenis otot disebut fiksator karena berfungsi sebagai pemberi keseimbangan pada saat melakukan suatu gerakan, dan sinergis karena berfungsi untuk mengontrol sambungan-sambungan sehingga memungkinkan suatu gerakan berjalan secara efisien.
Suatu hal yang penting bagi para ergonom untuk mengetahui jenis otot yang sesuai untuk menopang beban statis. Beban statis yang terjadi pada semua otot harus diminimumkan. Gaya yang digunakan untuk kontraksi otot adalah sebanding dengan penampang melintangnya. Pelatihan yang cukup akan dapat meningkatkan luasan penampang melintang dari serabut otot, tanpa meningkatkan jumlah serabut otot nya.
Serabut otot (muscle fibre) bervariasi antara satu otot dengan yang lainnya. Beberapa diantaranya mempunyai gerakan yang lebih cepat dari yang lainnya dan hal ini terjadi pada otot yang dipakai untuk mempertahankan kontraksi badan seperti misalnya otot pembentuk postur tubuh. Otot yang pucat adalah menggambarkan kontraksi otot yang cepat. Perbandingan antara otot merah dan otot putih adalah merupakan indikasi untuk menunjukkan daya potensial bagi para olahragawan. Beberapa jenis otot disebut fiksator karena berfungsi sebagai pemberi keseimbangan pada saat melakukan suatu gerakan, dan sinergis karena berfungsi untuk mengontrol sambungan-sambungan sehingga memungkinkan suatu gerakan berjalan secara efisien.
Suatu hal yang penting bagi para ergonom untuk mengetahui jenis otot yang sesuai untuk menopang beban statis. Beban statis yang terjadi pada semua otot harus diminimumkan. Gaya yang digunakan untuk kontraksi otot adalah sebanding dengan penampang melintangnya. Pelatihan yang cukup akan dapat meningkatkan luasan penampang melintang dari serabut otot, tanpa meningkatkan jumlah serabut otot nya.
Kaki berfungsi sebagai organ
penyangga tubuh, pengatur keseimbangan dan untuk mobilitas. Seringkali tanpa
disadari, kita telah menuntut kaki untuk selalu dapat melakukan fungsinya tanpa
adanya perawatan yang cukup. Ribuan urat saraf dan sensor terdapat pada telapak
kaki, sehingga butiran kecil pasir pun dapat kita rasakan , kalau sekiranya ini
masuk ke dalam sepatu yang sedang kita pakai.
Hampir 30 tulang, 30 sambungan, 60 otot,
lebih dari 100 ikatan dan lebih dari 200 jaringan terdapat pada telapak kaki.
Ini merupakan konstruksi yang sangat komplek, yang membuat kaki menjadi suatu
sistem yang teramat istimewa.
C. Klasifikasi Tulang
Terdapat berbagai bentuk dan saiz
tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang
tersebut. Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan kepada empat bentuknya
- Tulang panjang
Tulang-tulang dalam kumpulan ini
secara umumnya lebih panjang, lebar dan berfungsi sebagai tuas. Kebanyakan dari
pada tulang-tulang panjang adalah tulang-tulang mampat. Contoh Tulang pada
tangan (humerus, radius, ulna, metakarpal dan falanges) dan kaki (femur, tibia,
fibula, metatarsal, falangus) kecuali pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
- Tulang pendek
Secara umumnya tulang-tulang pendek
berbentuk kiub dan didapati di ruang-ruang yang tertutup. Tulang-tulang ini
berperanan memindahkan daya. Tulang tulang ini berongga. Contoh Tulang-tulang
pergelangan tangan (karpal) dan pergelangan kaki (tarsal).
- Tulang pipih
Tulang-tulang ini berbentuk pipih,
tipis dan melengkung. Tulang-tulang ini berfungsi sebagai tempat pelekatan
otot-otot dan melindungi organ-organ di bawahnya. Contoh Tulang-tulang kranium,
rusuk dan sternum.
- Tulang tak sama bentuk
Tulang-tulang tak sama bentuk
berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau artikulasi. Contoh tulang-tulang
vertebra (servikel, torasik, lumbar, sekrum dan koksiks) dan tulang telinga
tengah (stapes, inkus, maleus).
D. Kerangka
Kerangka berfungsi untuk menggambarkan
bentuk tubuh, penentuan tinggi seseorang, perlindungan organ tubuh yang lunak
(otak, hati dan jantung), sebagai tempat melekatnya beberapa otot-otot,
menggantikan sel-sel yang rusak, memberikan sistem sambungan gerak pengendali
(control), dan untuk menyerap reaksi dari gaya atau force serta beban kejut.
Susunan kerangka terdiri dari berbagai macam tulang-tulang, banyaknya kira-kira
206 buah tulang yang satu sama lain saling berhubungan. Tulang berfungsi
sebagai alat untuk meredam dan mendistribusikan gaya atau tegangan yang ada
pada kerangka. Tulang manusia tidak akan berdiri tegak tanpa peran serta otot,
ligamen dan cartilago yang mengkombinasikan dan memegang sambungan tulang
secara bersama-sama. Otot juga amat penting untuk menjaga posisi tubuh agar
tetap tegak sikap sempurna (Nurmianto, 2003).
E. Susunan Kerangka
Kerangka manusia tersusun atas
tulang-tulang yang berjumlah 206 buah. Tulang-tulang itu dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu. tulang tengkorak (kepala), tulang badan, dan tulang
anggota gerak (kaki dan tangan).
Kerangka tubuh manusia terbagi atas
tiga bagian yaitu kerangka axial (tulang kerangka kepala) dan appendikuler atau
tulang anggota gerak. Beberapa fungsi sistem rangka adalah sokongan tulang
rangka membentuk kerangka tegar bagi pelekatan ligament lembut dan organ-organ
tubuh. Contohnya adalah. otot rangka dilekatkan pada tulang-tulang rangka.
Perlindungan tengkorak, kolum vertebra, sangkar rusuk dan kaviti pelvik
melingkari dan melindungi organ-organ penting. Misalnya tengkorak melindungi
otak, pergelangan tulang-tulang bertindak sebagai tuas apabila otot-otot yang
melekat padanya menguncup lalu menghasilkan gerakan berpaksi pada sendi.
Tulang belakang (kolumna
vertebralis) adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang
yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Seluruhnya terdapat 33 buah
ruas tulang belakang. Vertebra dikelompokkan dan dinamai sesuai dengan daerah
yang ditempatinya, yaitu .
- 7 vertebra servikal . ruas tulang bagian
leher membentuk tengkuk
- 12 vertebra torakalis . ruas tulang punggung
membentuk bagian belakang
- 5 vertebra lumbalis . ruas tulang pinggang
membentuk daerah pinggang
- 5 vertebra sarkalis . ruas tulang
kelangkang membentuk sakrum (tulang kelangkang)
- 4 vertebra kosigeus . ruas tulang
tungging membentuk tulang koksigeus
(tulang tungging).
kerangka dibentuk oleh susunan
tulang-tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri dari.
- Tulang dada (sternum) banyaknya 1 buah,
terdiri atas 3 bagian . Manubrium sterni, bagian tulang dada sebelah atas
yang membentuk persendian dengan tulang selangka (klavikula) dan tulang
iga Korpus sterni, bagian terbesar dari tulang dada dan membentuk
persendian dengan tulang-tulang iga Prosesus xipoid, bagian ujung dari
tulang dada dan pada bayi masih berbentuk tulang rawan
- Tulang iga (kosta) banyaknya 12 pasang,
bagian depan berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang
rawan, bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas vertebra torakalis
yang memungkinkan tulang iga dapat bergerak kembang kempis menurut irama
pernapasan.
- Vertebra torakalis banyaknya 12 buah
ruas.
F. Kerangka Appendikuler
Rangka appendikuler terdiri atas
pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki.
Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang
dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Tulang rangka
apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut.
- Tulang selangka atau leher membentuk
bagian depan bahu.
- Tulang belikat terdapat dibagian atas
sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
- Tulang pangkal lengan, pengumpil dan
hasta menyusun anggota gerak yaitu tangan.
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan
tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid,
lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak
tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan
terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
G. Fungsi Kerangka
Kerangka tubuh manusia mempunyai banyak fungsi.
Fungsi-fungsi tersubut antara lain adalah sebagai berikut.
1. Sokongan
Tulang rangka membentuk kerangka tegar bagi pelekatan
tisu-tisu lembut dan organ-organ tubuh. Contoh . Otot rangka dilekatkan pada
tulang-tulang rangka.
2.
Perlindungan
Tengkorak, kolum vertebra, sangkar rusuk dan kaviti
pelvik melingkari dan melindungi organ-organ penting. Contoh . Tengkorak
melindungi otak.
3.
Pergerakan
Tulang-tulang bertindak sebagai tuas apabila otot-otot yang
melekat padanya menguncup lalu menghasilkan gerakan berpaksi pada sendi. Contoh
. Sendi siku ulna dan humerus
4. Pembentukan
sel-sel darah
Sumsum merah tulang orang dewasa
menghasilkan sel-sel darah merah, putih dan platlet. Tulang-tulang yang
terlibat adalah sternum, sebagian dari pada pelvis, femur dan humerus
5.
Penyimpanan mineral
Sebagian besar dari matriks tulang
terdiri dari pada kalsium dan fosforus. Mineral ini menjadikan tulang-tulang
tegar dan rintang terhadap tekanan. Mineral-mineral ini boleh dikeluarkan untuk
kegunaan bagian lain tubuh apabila diperlukan. Contohnya. Kekurangan kalsium
dalam diet, menyebabkan kalsium dikeluarkan untuk kegunaan bagian tulang yang
lain seperti untuk pengecilan otot.
H. Sambungan Kerangka
Tulang yang besar dan panjang selalu
mempunyai bentuk berlubang yang berfungsi untuk memberikan perbandingan yang
seimbang terhadap beban yang terjadi pada tulang tersebut. Bentuk tulang juga
telah mengalami evolusi dalam perkembangannya untuk tempat melekatnya otot.
Tubuh manusia tidak akan mempunyai
bentuk yang indah tanpa peran serta tulang belulang ini. Sebaliknya, tulang pun
juga tidak akan berdiri tegak tanpa peran serta otot, ligamen dan cartilage
yang mengkombinasi dan memegang sambungan tulang secara bersamaan
- Sambungan Cartilagenous (Cartilagenous
joint)
Adalah sambungan yang berfungsi
untuk pergerakan yang relatif kecil, seperti misalnya sambungan antara tulang
iga (ribs) dan pangkal tulang iga (sternum). Disamping itu terdapat pula
sambungan cartilagenous khusus diantara vertebrae (ruas-ruas tulang belakang)
yang dikenal sebagai intervertebral discs yang terdiri dari pembungkus
intervertebral disc (outer fibrous ring) yang dikelilingi oleh inti
intervertebral disc (pulpy core). Disc tersebut berfungsi sebagai peredaran
getaran pada saat manusia bergerak baik translasi maupun rotasi.
- Sambungan Synovial (Synovial joints)
Adalah sambungan yang terdapat
paling banyak pada tangan dan kaki dan berfungsi untuk pergerakan/perputaran
bebas, walaupun tangan dan kaki tersebut amat terbatas pergerakannya. Misalnya
arah dan rentang gerakannya.
- Ligamen
Ligamen adalah tisu berfiber yang
menyambungkan dua atau lebih tulang atau rawan yang boleh bergerak. Ligamen
memberi sokongan dan kekuatan kepada sendi. Berfungsi untuk membentuk bagian
sambungan dan menempel pada tulang. Ligamen juga berfungsi untuk mencegah
adanya dislokasi dan sekaligus berfungsi untuk membatasi rentang gerakan. Hal
tersebut disebabkan sifat ligamen yang tidak elastis dan dapat meregang
(stretch) dibawah gaya regang (tension) tertentu.
d. Sendi
Sendi adalah tempat pertemuan dua
tulang yang bersebelahan. Terdapat tiga jenis sendi pada manusia yaitu sendi
tanpa gerak (synarthroses) sendi yang mempunyai gerakan terhad (amphiarthroses)
dan sendi yang boleh bergerak bebas (diathroses).
I.
Sistem
Sambungan Kerangka
Panjang tulang, menentukan tinggi
badan (stature) seseorang. Sedangkan batas jangkauan dapat menentukan ruang
gerak, selain itu dimensi ruang yang terbentuk tersebut amat penting untuk
penempatan pengendali (control) dan desain stasiun kerja. Sifat masing-masing
sambungan tulang pada pergerakan adalah sangat kompleks. Contoh sambungan
tulang yang sederhana ada pada siku dan lutut.
Siku adalah merupakan sambungan yang
membatasi gerakan fleksi disamping itu sambungan siku memberikan kebebasan
gerak pada tulang tangan berupa gerak supinasi dan pronasi. Bahu dan pinggul
merupakan sambungan bola dan soket yang memberikan kebebasan gerak secara tiga
dimensi meskipun dalam rentang gerak yang relatif kecil. Lengan dan tungkai
merupakan sambungan yang kompleks, yang mampu untuk mengadakan gerakan tiga
dimensi. Misalkan pada gerakan mengangkat tangan dari permukaan meja ke arah
mulut (Nurmianto, 2003).
IDENTIFIKASI
MASALAH
Para insinyur telah mendesain
berbagai objek yang kita kagumi, baik mesin-mesin pabrik ataupun alat-alat
berguna. Semua itu sebenarnya mencontoh konstruksi rangka dari tubuh. Gerakan
tubuh dimungkinkan karena adanya kerjasama antara tulang dan otot. efisien
dalam bekerja.
Seperti pada contohnya pada alat
pertanian yaitu alat penyemprotan untuk pembasmi hama ataupun buat nutrisi
tanaman yang sering kita lihat. Alat tersebut sudah di desain sedemikian rupa
untuk si pengguna berikut gambarnya
Gambar
petani dan alat semprot yang sedang di gunakan
Pada gambar tersebut alat yang di
gunakan petani sudah cukup ergonomis, tuas pompa yang digunakan sudah di ukur
sedemikian rupa sehingga petani tersebut menggunakannya nyaman, akan tetapi
pada saat memompa dan tentunya ada otot yang bekerja, jika melakukan kegiatan
tersebut dengan jangka waktu yang cukup lama, maka akan terjadi kelelahan pada otot
tangan tersebut.
PENYELESAIAN
MASALAH
Sehingga para perusahaan membuat
inovasi baru untuk mengatasi kelelahan pada saat penyemprotan jangka waktu yang
lama, dengan contoh membuat produk baru yaitu mesin penyemprot berikut ini
gambarnya :
Pada gambar alat semprot diatas petani
hanya memegang kendali semprotannya saja tidak perlu untuk memompanya kembali,
dan hasil daya sembuaran airnya juga jauh sehinnga petani tidak perlu susah
untuk turun kearea sawah sehinnga pertumbuhan tanaman tidak terganngu.
0 komentar:
Posting Komentar