Kamis, 24 November 2011

Pengukuran Kualitas

Pengukuran Kualitas

Menurut Gavin (dalam lovelock, 2001) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa pendekatan pengukuran kualitas, yakni:

  1. Pandangan Transedental

Kualitas dapat dirasakan, tetapi sulit didefinisikan

  1. Pendekatan berbasis produk

Melihat kualitas sebagai variable yang tepat dan dapat diukur serta merefleksikan sejumlah perbedaan dalam beberapa atribut yang dimiliki suatu produk.

  1. Pendekatan berbasis pengguna

Mendefinisikan kualitas sebagai kepuasan maksimum. Tujuannya adalah pandangan yang berorientasi pada permintaan, dimana pelanggan yang berbeda memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda pula.

  1. Pendekatan berbasis manufaktur

Pendekatan yang didasarkan pada penawaran dan sangat berkaitan dengan manufaktur. Pendekatan ini berfokus pada kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan perusahaan.

  1. Pendekatan berbasis nilai

Pendekatan ini mendefinisikan kualitas dalam hal ini nilai dan harga.

2.4 Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction) Pelanggan ( Customer)

Secara tradisional pelanggan diartikan orang yang membeli dan menggunaka produk. Pelanggan terdiri dari 3 macam :

  1. Pelanggan eksternal (eksternal customer/real customer) yaitu orang atau badan yang membeli atau menggunakan out put (produk atau jasa pelayanan). Out put adalah ukuran pencapaian efektifitas yang akan berpengaruh terhadap produktifitas perusahaan. Pelanggan eksternal disebut juga pelanggan nyata dalam arti yang sebenarnya.
  2. Pelanggan Internal ( internal customer) yaitu setiap orang atau bagian yang menangani proses pembuatan produk didalam perusahaan dan menerima komponen dari pemasok internal.
  3. Pelanggan perantara (intermediate customer) yaitu mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara untuk mendistribusikan produk kepada pihak konsumen atau pelanggan eksternal.

2.4.1 Kepuasan (satisfaction)

Kepuasan (satisfaction) adalah kata dari bahasa latin, yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to do atau melakukan. Jadi produk atau jasa yang bias memuaskan adalah produk dan jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup. Sedangkan menurut Richard Oliver kepuasan adalah hasil penilaian dari konsumen bahwa produk atau pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bias lebih atau kurang.

Dari definisi kepuasan pelanggan tersebut, perusahaan harus berusaha mengetahui apa yang diharapkan pelanggan dari produk atau jasa yang dihasilkan. Harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang ia beli. Secara konsepsual,


Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pelanggan terlampaui.

Faktor pendorong kepuasan pelanggan tersebut adalah menurut Handi Irawan D., Mba, Moom 2004, adalah

  1. Kualitas produk, pelanggan merasa puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut, ternyata kualitas produknya baik.
  2. Harga, untuk pelanggan yang sensitive biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value for maney yang tinggi
  3. Service Quality, ada tiga factor yang mempengaruhi, yaitu system, teknologi dan manusia. Faktor manusia memegang kontribusi sekitar 70%. Tidak mengherankan kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan sulit ditiru. Pembentukan attitude dan perilaku yang seiring dengan keinginan perusahaanmenciptakan bukanlah pekerjaan yang mudah. Pembenahan harus dilakukan mulai dari proses, rekruitmen training, budaya kerja dan hasil baru terlihat setelah 3 tahun. Salah satu konsep ini service quality diyakini mempunyai lima dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangible.
  4. Emotional factor, kepuasan pelanggan dapat timbul pada saat konsumen menggunakan produk atau jasa yang mempunyai brand image yang baik.
  5. Faktor biaya dan kemudahan untuk mendapat produk atau jasa tersebut. Pelanggan akan semakin puas apabila relative mudah, nyaman, dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.

2.4.2 Ekspektasi Pelanggan

Harapan adalah kunci pokok bagi setiap pelaku bisnis yang terlibat dalam kepuasan pelanggan. Tanpa mengenal harapan pelanggan yang sebaik-baiknya, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk mampu memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggannya. Pelanggan dengan harapan tinggi akan jauh lebih sulit untuk dipuaskan begitu juga sebaliknya, pelanggan dengan harapan yang rendah akan mudah dipuaskan. Menurut Zheithaml (1993) terdapat sepuluh factor utama yang mempengaruhi factor pelanggan terhadap suatu jasa (dalam Tjiptono, 2004). Kesepuluh factor tersebut meliputi :

  1. Enduring service insensifiers

Harapan yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi seseorang mengenai jasa.

  1. Kebutuhan pribadi

Meliputi kebutuhan fisik, social, dan psikologis.

  1. Transitory service intensifiers

Terdiri atas situasi darurat yang membutuhkan jasa tertentu dan jasa terakhir yang pernah dikonsumsi pelanggan.

  1. Persepsi pelanggan terhadap tingkat layanan perusahaan lain.
  2. Self-perceived role

Persepsi pelanggan terhadap tingkat keterlibatannya dalam proses penyampaian jasa.

  1. Faktor situasional yang berada diluar kendali penyedia jasa.
  2. Janji layanan eksplisit

Iklan, personal selling, perjanjian maupun komunikasi dengan karyawan penyedia jasa.

  1. Janji layanan implicit

Dicerminkan oleh harga dan sarana pendukung jasa.

  1. Word of mouth

Baik dari teman, keluarga, rekan kerja, pakar maupun publikasi media massa.

Definisi Jasa

Definisi Jasa

Terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan jasa ( Lovelock dan Wright 2005) Yakni :

  1. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinerjanya biasanya tidak nyata dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas factor-faktor produksi.
  2. Jasa adalah ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa.

Karakteristik Jasa

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang mempengaruhi rancangan program pemasaran ( Kotler, 1995) , yaitu :

  1. Tak berwujud

Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti dari kualitas jasa.

  1. Tidak dapat dipisahkan

Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

  1. Variabilitas

Jasa bersifat sangat variable, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa jasa tersebut diproduksi. Ini terjadi karena jasa melibatkan unsure manusia dalam proses dan produksi serta konsumsinya. Berbeda dengan mesin, orang biasanya tidak bias diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan prilakunya.

  1. Tidak Tahan Lama

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.

Kualitas Jasa

Kualitas jasa adalah evaluasi kognitif jangka panjang pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan ( Lovelock dan Wright, 2005).

Konsep kualitas sering dianggap sebagai ukuran relative kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk mampumemenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan.

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepadapelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.

Sehubungan dengan peranan contact person yang sangat penting dalam menentukan kualitas jasa, setiap perusahaan memerlukan service excellence atau pelayanan prima, yakni suatu sikap atau cara karyawan melayani pelanggan secara memuaskan ( Elhaitammy, 1990). Secara garis besar ada empat unsur pokok dalam konsep ini, yaitu:

1.Kecepatan

2.Ketepatan

3.Keramahan

4.Kenyamanan.

Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiaanya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Zheithalm, Parasuraman, dan Berry (1990), kualitas jasa didefinisikan sebagai pemenuhan atau bahkan melebihi keinginan pelanggan. Dengan kata lain, ada dua factor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expexted service ( jasa yang diharapkan) dan perceived services (jasa yang diterima/dirasakan). Oleh karena itu pelanggan terlibat dalam suatu proses jasa, maka sering kali penentuan kualitas jasa menjadi sangat komplek.

Terdapat lima dimensi utama kualitas jasa (Parasuraman,1990) :

  1. Reliabilitas (Reliability)

Kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

  1. Daya tanggap (Responsiveness)

Keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap.

  1. Jaminan (Assurance)

Mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan.

  1. Empati (Emphaty)

Meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perrhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan.

  1. Bukti fisik (Tanggibles)

Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

Strategi Meningkatkan Kualitas Jasa

Untuk meningkatkan kualitas jasa ada beberapa factor yang harus dipertimbangkan. Diantara beberapa factor yang perlu mendapat perhatian adalah mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa, mengelola harapan pelanggan, mengelola bukti kualitas jasa, mendidik konsumen tentang jasa, mengembangkan budaya kualitas, menciptakan automating quality, menindaklanjuti jasa, dan mengembangkan system informasi kualitas jasa (Tjiptono, 1996) :

  1. Mengidentifikasi Determinan Utama Kualitas Jasa.

Setiap perusahaan jasa perlu berupaya memberikan kualitas terbaik kepada pelanggannya. Untuk itu dibutuhkan identifikasi determian utama kualitas jasa dari sudut pandang pelanggan. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan riset untuk mengidentifikasideterminan jasa yang paling penting bagi pasar sasaran. Langkah berikutnya adalah memperkirakan penilaian yang diberikan pasar sasaran terhadap perusahaan dan pesaing berdasarkan determinan-determinan tersebut. Dengan demikian dapat diketahui posisi relative perusahaan dimata pelanggan dibandingkan para pesaing. Sehingga perusahaan dapat memfokuskan upaya peningkatan kualitasnya pada determinan-determinan tersebut.

  1. Mengelola Harapan Pelanggan

Tidak jarang perusahaan melebih-lebihkan pesan komunikasinya kepada pelanggan dengan maksud agar mereka terpikat. Hal seperti ini dapat menjadi boomerang bagi perusahaan. Semakin banyak janji yang diberikan, maka semakon besar pula harapan pelanggan yang pada gilirannya akan menambah peluang tidak dapat terpenuhinya harapan pelanggan oleh perusahaan.

  1. Mengelola Bukti Kualitas Jasa

Pengelolaan bukti kualitas jasa bertujuan untuk memperkuat persepsi pelanggan selama dan sesudah jasa diberikan. Oleh karena jasa merupakan kinerja tidak dapat dirasakan sebagaimana halnya barang, maka pelanggan cenderung memperhatikan fakta-fakta tangibles yang berkaitan dengan jasa sebagai bukti kualitas.

  1. Mendidik Konsumen Tentang Jasa

Membantu pelanggan dalam memahami suatu jasa merupakan upaya yang sangat positif dalam menyampaikan kualitas jasa. Pelanggan yang lebihterdidik akan dapat mengambil keputusan secara lebih baik. Upaya mendidik konsumen dapat dilakukan dalam bentuk mendidik pelanggan untuk melakukan sendiri jasa/pelayanan tertentu, membantu pelanggan mengetahui kapan menggunakan suatu jasa, dan mendidik pelanggan mengenai cara menggunakan jasa.

Perusahaan dapat pula meningkatkan persepsi terhadap kualitas dengan cara menjelaskan kepada pelanggan alas an-alasan yang mendasari suatu kebijaksanaan yang bias mengecewakan mereka.

  1. Mengembangkan Budaya Kualitas

Budaya kualitas merupakan system nilai organisasi yang menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan dan penyempurnaan kualitas secara terus-menerus. Budaya kualitas terdiri dari filosofi, keyakinan, sikap, nilai, norma, tradisi, prosedur, dan harapan yang meningkatkan kualitas. Agar tercipta kualitas yang baik dibutuhkan komitmen menyeluruh pada seluruh anggota organisasi.

  1. Menciptakan automating quality

Adanya automatisasi dapat mengatasi variabilitas kualitas jasa yang disebabkan kurangnya sumberdaya yang dimiliki. Meskipun demikian, sebelum memutuskan akan melakukan otomatisasi, perusahaan perlu melakukan penelitian secara seksama untuk menentukan bagian yang membutuhkan sentuhan manusia dan bagian yang memerlukan otomatisasi. Perlu dihindari adanya otomatisasi yang mencakup keseluruhan jasa.

  1. Menindaklanjuti Jasa

Menindaklanjuti jasa dapat membantu memisahkan aspek-aspek jasa yang perlu ditingkatkan. Perusahaan perlu mengambil inisiatif untuk menghubungi sebagian atau semua pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan persepsi mereka terhadap jasa yang diberikan.

  1. Mengembangkan System Informasi Kualitas Jasa

Sistem informasi kualitas jasa merupakan suatu system yang menggunakan berbagai macam pendekatan riset secara sistematis untukmengumpulkan dan menyebarluaskan informasi kualitas jasa guna mendukung pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan mencakup segala aspek, yaitu data saat ini dan masa lalu, kuantitif, internal dan eksternal, serta informasi mengenai pelanggan

Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) adalah sebuah metodologi dalam proses perancangan dan pengembangan produk yang mampu mengintegrasikan voice of costumer ke dalam proses perancangannya.

Definisi QFD

Quality Function Deployment (QFD) adalah metodologi dalam proses perancangan dan pengembangan produk atau layanan yang mampu mengintegrasikan ‘suara-suara konsumen’ ke dalam proses perancangannya. QFD sebenarnya adalah merupakan suatu jalan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi Quality Function Deployment menurut para pakar :

  1. QFD merupakan metodologi untuk menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknis dan karakteristik kualitas tertentu (Akao, 1990; Urban, 1993).
  2. QFD adalah metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perancangan dan pengembangan produk suntuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Cohen, 1995).
  3. QFD adalah sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari merancang produk, proses manufaktur, sampai produk tersebut ke tangan konsumen, dimana pengembangan produk berdasarkan keinginan konsumen (Djati, 2003).

Manfaat QFD

Penggunaan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk merupakan suatu nilai tambah bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan mempunyai keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan konsumen

Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan QFD dalam proses perancangan produk adalah (Dale, 1994):

1. Meningkatkan keandalan produk

2. Meningkatkan kualitas produk

3. Meningkatkan kepuasan konsumen

4. Memperpendek time to market

5. Mereduksi biaya perancangan

6. Meningkatkan komunikasi

7. Meningkatkan produktivitas

8. Meningkatkan keuntungan perusahaan

Keunggulan QFD

Keunggulan – keunggulan yang dimiliki QFD adalah:

  1. Menyediakan format standar untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi persyaratan teknis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
  2. Menolong tim perancang untuk memfokuskan proses perancangan yang dilakukan pada fakta-fakta yang ada, bukan intuisi.
  3. Selama proses perancangan, pembuatan keputusan ‘direkam’ dalam matriks-matriks sehingga dapat diperiksa ulang serta dimodifikasi di masa yang akan datang.


Hierarki Matrik QFD

Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk, maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu masing-masing adalah:

Ă˜ Adapun tahapan QFD adalah sebagai berikut :

  1. Product Planning (House of Quality) yaitu merumuskan hubungan antara customer requirement dengan technical requirement.
  2. Part Deployment, yaitu merumuskan hubungan antara technical requirement dengan part requirement.
  3. Proses Planning, yaitu merumuskan hubungan antara part requirement dengan process requirement.
  4. Production Planning, yaitu merumuskan hubungan antara process requirement dengan production requirement.

Ă˜ Prosedur Product Planning sebagai berikut :

  1. Identifikasi kebutuhan konsumen sebagai atribut produk
  2. Tentukan tingkat kepentingan relative atribut
  3. Evaluasi atribut produk pesaing
  4. Gambarkan matrik atribut produk terhadap karakteristik teknik
  5. Identifikasi hubungan antara karakteristik teknik dan atribut produk
  6. Identifikasi interaksi relevan antar karakteristik teknik
  7. Set jumlah target yang akan diterima untuk karakteristik teknik tersebut.

Jumat, 07 Oktober 2011

SIMULASI

SIMULASI MENGGUNAKAN SOFWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

A. Pengertian Simulasi

Simulasi adalah tiruan dari sebuah sistem dinamis dengan menggunakan model komputer yang digunakan untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kinerja sistem.Definisi lain dari simulasi:

1. Cara untuk mereproduksi kondisi situasi, dengan menggunakan model, untuk
mempelajari, menguji, pelatihan, dll. (Oxford American Dictionary, 1980),

2. Pemodelan dari sebuah proses atau sistem dimana model meniru respon dari sistem nyata untuk setiap kejadian yang terjadi setiap saat (Schriber, 1987).

Simulasi diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan atau tidak menggunakan metode tertentu, dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusi

Simulasi merupakan teknik atau cara penyelesaian persoalan melalui pengolahan data operasi sistem imitasi untuk memperoleh data output penyelidikan atau percobaan penelitian sebagai bahan solusi persoalan ataupun sebagai bahan masukan dalam rangka pengembangan dan perbaikan struktur dan operasi sistem ril.

Penggunaan sistem maya sebagai imitasi dari suatu sistem ril dapat memberikan keleluasaan dan kemudahan dalam melakukan penyelidikan dan percobaan penelitian dalam rangka penyelesaian persoalan. Simulasi dapat dirancang untuk menghasilkan output mengenai kemampuan dan kehandalan sistem serta karakteristik dan keadaan sistem sebagai masukan dalam rangka pengkajian pengembangan sistem dan optimasi hasil operasi sistem. Simulasi dapat diterapkan untuk menggantikan dan mewakili pelaksanaan penyelidikan dan percobaan penelitian ril yang dihadapkan dengan masalah ongkos yang mahal, resiko fatal, waktu yang terbatas dan sarana yang tidak memadai.

Kelebihan simulasi pada penyelesaian persoalan terletak pada pemodelan dan analisis yang disesuaikan dengan bentuk persoalan serta tujuan penyelesaian persoalan, terutama persoalan rumit yang tidak layak diselesaikan dengan menggunakan metode dan model analitik. Simulasi dapat berfungsi lebih efektip dengan membedah persoalan secara terbuka, berbeda dengan penggunaan metode yang memerlukan perumusan persoalan yang disesuaikan.

Dengan pendekatan sistem, simulasi dapat dirancang untuk menghadirkan sistem dalam bentuk operasi maya sehingga dengan pengoperasian sistem dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan sistem dan karakteristik operasional sistem. Dengan menggunakan model yang sesuai dan prosedur pengoperasian sistem maya yang valid, simulasi dapat memberikan hasil operasi sistem maya yang sesuai dengan hasil operasi sistem ril yang diimitasi.

Dengan dasar pemodelan sistem dan operasi sistem ril, teknik simulasi dapat digunakan untuk penyelesaian beragam persoalan yang menyangkut dengan sistem dan operasi sistem. Simulasi dapat diaplikasikan dengan menggunakan prosedur pengoperasian sistem yang secara khusus disusun untuk tujuan penyelesaian persoalan yang dihadapi. Prosedur perlu disusun berdasarkan pemodelan dan analisis sistem karena simulasi tidak menyediakan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk berbagai bentuk persoalan sistem yang beragam di berbagai bidang.

Simulasi berlangsung dalam bentuk pengolahan data operasi sistem imitasi. Simulasi pada umumnya berlangsung dalam bentuk rangkaian operasi dengan iterasi kalkulasi dalam jumlah ulangan yang relatip besar sehingga simulasi layak dan efektip dilakukan dengan menggunakan komputer dan program simulasi. Untuk itu prosedur pengoperasian sistem maya dalam bentuk program atau dalam bentuk aplikasi haruslah disediakan. Dengan menggunakan program atau perangkat lunak aplikasi, simulasi berlangsung dalam waktu yang relatip singkat dengan presisi hasil pengolahan data yang relatip tinggi. Pada penggunaan komputer sebagai perangkat pengolah data simulasi, pemakai umumnya dapat menggunakan perangkat lunak simulasi siap pakai. Namun cara ini haruslah didukung dengan pengenalan sistem perangkat lunak dan cara-cara penggunaannya.

Cara lainnya adalah dengan penyusunan dan penggunaan program atau worksheet aplikasi simulasi yang dirancang untuk persoalan yang dihadapi. Dengan cara ini simulasi umumnya lebih efektip dan bermanfaat karena penyusunan program berdasarkan pemodelan sistem dan operasi sistem memberikan peluang untuk melakukan koreksi dan perbaikan atas model dan program simulasi. Pemakai juga dapat mengikuti jalannya pengolahan data operasi sistem serta mengecek kesalahan atau penyimpangan yang terjadi. Hal ini tidak mudah diperoleh pada penggunaan perangkat lunak simulasi yang dirancang dengan sistem yang tidak terbuka untuk dimodifikasi.

B. Pengertian Computational Fluid Dynamics (CFD)

CFD adalah metode penghitungan, memprediksi, dan pendekatan aliran fluida secara numerik dengan bantuan komputer. Aliran fluida dalam kehidupan nyata memiliki banyak sekali jenis dan karakteristik tertentu yang begitu kompleks, CFD melakukan pendekatan dengan metode numerasi serta menggunakan persamaan-persamaan fluida. Berikut ini beberapa contoh aliran fluida yang sring kita temui sehari-hari:

• Bernafas, minum, pencernaan, mencuci, berenang merokok.

• Laundry pakaian dan mengeringkannya.

• Pemanas ruangan, ventilasi ruangan, memadamkan api dengan air.

• Pembakaran bensin pada engine dan tentunya juga polusi.

• Membuat sup, campuran minyak pada pembuatan plastic

• Pesawat, parasut, berselancar, berlayar

• Menyolder, pembuatan besi atau baja, eleltrolisis air dll.

CFD merupakan metode penghitungan dengan sebuah kontrol dimensi, luas dan volume dengan memanfaatkan bantuan komputasi komputer untuk melakukan perhitungan pada tiap-tiap elemen pembaginya. Prinsipnya adalah suatu ruang yang berisi fluida yang akan dilakukan penghitungan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian, hal ini sering disebut dengan sel dan prosesnya dinamakan meshing. Bagian-bagian yang terbagi tersebut merupakan sebuah kontol penghitungan yang akan dilakukan oleh aplikasi atau software. Kontrol-kontrol penghitungan ini beserta kontrol-kontrol penghitungan lainnya merupakan pembagian ruang yang disebutkan tadi atau meshing. Nantinya, pada setiap titik kontrol penghitungan akan dilakukan penghitungan oleh aplikasi dengan batasan domain dan boundary condition yang telah ditentukan. Prinsip inilah yang banyak dipakai pada proses penghitungan dengan menggunakan bantuan komputasi komputer. Contoh lain penerapan prinsip ini adalah Finite Element Analysis (FEA) yang digunakan untuk menghitung tegangan yang terjadi pada benda solid.

Sejarah CFD berawal pada tahun 60-an dan mulai terkenal pada tahun 70-an, awalnya pemakaian konsep CFD hanya digunakan untuk aliran fluida dan reaksi kimia, namun seiring dengan berkembangnya industri di tahun 90-an membuat CFD makin dibutuhkan pada berbagai aplikasi lain. Contohnya sekarang ini banyak sekali paket-paket software CAD menyertakan konsep CFD yang dipakai untuk menganalisa stress yang terjadi pada design yang dibuat. Pemakain CFD secara umum dipakai untuk memprediksi:

· Aliran dan panas.

· Transfer massa.

· Perubahan fasa seperti pada proses melting, pengembunan dan pendidihan.

· Reaksi kimia seperti pembakaran.

· Gerakan mekanis seperti piston dan fan.

· Tegangan dan tumpuan pada benda solid.

· Gelombang electromagnet

CFD adalah penghitungan yang mengkhususkan pada fluida, mulai dari aliran fluida, heat transfer dan reaksi kimia yang terjadi pada fluida. Atas prinsip-prinsip dasar mekanika fluida, konservasi energi, momentum, massa, serta species, penghitungan dengan CFD dapat dilakukan. Secara sederhana proses penghitungan yang dilakukan oleh aplikasi CFD adalah dengan kontrol-kontrol penghitungan yang telah dilakukan maka kontrol penghitungan tersebut akan dilibatkan dengan memanfaatkan persamaan-persamaan yang terlibat. Persamaan-persamaan ini adalah persamaan yang dibangkitkan dengan memasukkan parameter apa saja yang terlibat dalam domain. Misalnya ketika suatu model yang akan dianalisa melibatkan temperatur berarti model tersebut melibatkan persamaan energi atau konservasi dari energi tersebut. Inisialisasi awal dari persamaan adalah boundary condition. Boundary condition adalah kondisi dimana kontrol-kontrol perhitungan didefinisikan sebagi definisi awal yang akan dilibatkan ke kontrol-kontrol penghitungan yang berdekatan dengannya melalui persamaan-persamaan yang terlibat.

Sebuah software CFD memberikan penggunanya kekuatan untuk mensimulasikan aliran fluida, perpindahan panas, perpindahan massa, benda-benda bergerak, aliran multifasa, reaksi kimia, interaksi fluida dengan struktur dan sistem akustik hanya dengan pemodelan dalam komputer.

C. Proses Simulasi CFD

Pada umumnya terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan simulasi CFD, yaitu : Prepocessor, Processor dan Postprocessor.

  1. Prepocessor adalah tahap dimana data diinput mulai dari pendefinisian domain serta pendefinisan kondisi batas atau boundary condition. Ditahap itu juga sebuah benda atau ruangan yang akan analisa dibagi-bagi dengan jumlah grid tertentu atau sering disebut juga dengan meshing.
  2. Processor, pada tahap ini dilakukan proses penghitungan data-data input dengan persamaan yang terlibat secara iteratif. Artinya penghitungan dilakukan hingga hasil menuju error terkecil atau hingga mencapai nilai yang konvergen. Penghitungan dilakukan secara menyeluruh terhadap volume kontrol dengan proses integrasi persamaan diskrit.
  3. Postprocessor dimana hasil perhitungan diinterpretasikan ke dalam gambar, grafik bahkan animasi dengan pola-pola warna tertentu.

Hal yang paling mendasar mengapa konsep CFD (software CFD) banyak sekali digunakan dalam dunia industri adalah dengan CFD dapat dilakukan analisa terhadap suatu sistem dengan mengurangi biaya eksperimen dan tentunya waktu yang panjang dalam melakukan eksperimen tersebut. Atau dalam proses design engineering tahap yang harus dilakukan menjadi lebih pendek. Hal lain yang mendasari pemakaian konsep CFD adalah pemahaman lebih dalam akan suatu masalah yang akan diselesaikan atau dalam hal ini pemahaman lebih dalam mengenai karakteristik aliran fluida dengan melihat hasil berupa grafik, vektor, kontur dan bahkan animasi.Ditinjau dari istilahnya, Computational Fluid Dynamics (CFD) bisa berarti suatu teknologi komputasi yang memungkinkan kita untuk mempelajari dinamika dari benda-benda atau zat-zat yang mengalir.

D. Contoh penggunaan Program CFD untuk Mensimulasikan Dispersi Gas Polutan dari Cerobong ke Lingkungan

Studi simulasi dispersi gas polutan dari sebuah cerobong merupakan upaya pengembangan sektor industri yang ramah lingkungan. Prediksi sebaran emisi gas polutan terhadap udara ambien dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan dari suatu kegiatan industri. Simulasi dispersi gas polutan dilakukan dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD) yang berbasis metode finite volume. Proses komputasi dengan metode finite volume dipresentasikan dengan software Engineering Fluid Dynamics (EFD), dimana hasil proses komputasi fluida dinamik yang terjadi diharapkan dapat menjadi sarana untuk melihat aliran dispersi konsentrasi gas polutan (SO2, H2S, dan CO) dari cerobong ke lingkungan.

Software EFD digunakan sebagai support simulator atau tools yang memiliki kemampuan untuk membuat model geometri, batasan lingkungan simulasi atau domain, meshing model geometri yang akan disimulasikan, solver atau pencarĂ­an solusi dengan menyediakan fleksibilitas mesh automatis berbentuk tetahedral yang dapat diatur mudah kerapatan meshnya. Software ini mampu menghitung persamaan fluida dinamik dengan menggunakan metode finite volume, sehingga dapat mempresentasikan data dan memvisualisasikan berbagai kasus aplikasi dinamika fluida secara detail.

Parameter input dalam simulasi yaitu laju emisi gas polutan yang diemisikan dari cerobong, kecepatan udara di sekitar sumber emisi, faktor stabilitas atmosfer hingga titik acuan, dan sifat karakteristik kimia gas polutan. Sedangkan parameter output yang diharapkan adalah visualisasi sebaran konsentrasi gas polutan berupa bidang 2 dimensi berbentuk kontur yang dilengkapi dengan nilai konsentrasinya terhadap jarak dari sumber emisi. Representasi hasil visualisasi simulasi dengan program CFD memberikan gambaran bahwa gas polutan yang paling besar memberikan dampak pencemaran terhadap permukaan tanah di lingkungan sekitar cerobong adalah gas SO, dimana nilai konsentrasi yang paling tinggi terdapat pada jarak 60 m dari cerobong, yaitu sebesar 10721,6 ppm. Sedangkan gas CO2 mencemari permukaan tanah pada jarak di atas 300 m dari cerobong dan gas H2S dari hasil simulasi tidak mencemari permukaan tanah karena bergerak ke atmosfer.

DAFTAR PUSTAKA

1. fauzanahmad.wordpress.com/cfd/

2. Agus gautsun Niam “ Tugas Akhir : Simulasi Dispersi Gas Polutan dari Cerobong ke Lingkungan dengan Pendekatan Computational Fluid Dynamics ( CFD )”. Jurusan teknik pertanian.Bogor.


Andai Aku Menjadi Manajer

ANDAI AKU MENJADI MANAJER

Andai aku mejadi manajer

Hmm... pertaama Aku akan mengucapkan rasa syukurku kepada allah swt. Dan tak lupa aku akan mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tuaku yang telah membesarkan aku, kepada guru-guruku yang telah mendidikku di dalam belajar. Dan cerahlah masa depanku , karena banyak orang yang menginginkan di posisi tersebut, tetapi mungkin sulit untuk mencapai ke posisi tersebut karena menjadi manajer itu tidaklah gampang seperti membalikan telapak tangan, menjadi manager memerlukan propfesinal dan kinerja kita, Untuk mendapatkan karir sebagai seorang manejer memang tidak mudah karena Anda harus melalui jenjang karir yang ada di perusahaan tersebut selain itu Anda harus menunjukkan prestasi kerja yang bagus. Tetapi karir sebagai manejer bisa diperoleh ketika seorang pegawai telah menunjukkan talentanya dalam bidang pekerjaan yang digelutinya. Dia mempunyai prestasi yang bagus dalam kerjanya. Tapi hanya mempunyai prestasi yang bagus tidaklah cukup dia harus menunjukkan bahwa dirinya mempunyai jiwa Leadership (Kepemimpinan) artinya dia siap dan mampu mengatur dan membimbing anak buah. tapi apa yang tak mungkin didunia ini seandainya kita berusaha dan terus berusaha insya allah apa yang di harapkan kita pasti tercapai

Seorang manejer juga harus bisa mendesain strategi marketing perusahaan yang up to date. Hal ini sangat penting dan merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak. Ingat selera konsumen dari waktu ke waktu akan selalu berubah dan tidak ada yang pernah bisa memprediksinya. Hal yang harus dilakukan adalah mengadakan survei pasar secara rutin dan me-review strategi marketing perusahaan secara berkala. Karena hanya dengan langkah tersebut kita bisa merancang strategi marketing yang tepat untuk terus eksis di bidang bisnis yang kita geluti.

Seorang manajer juga harus mempunyai tim yang hebat. Karena dengan tim yang hebat itu seorang manejer akan mendapatkan kesuksesan. Anda mungkin punya pandangan bahwa tim yang hebat itu adalah tim yang solid dan hal itu benar, bagaimana mungkin kita sebagai manajer bisa sukses tanpa tim yang solid dan itu adalah hal yang sangat mustahil. Tim yang hebat dan tim yang solid mampu mengimplementasikan ide-ide bisnis dari atasannya di lapangan sehingga komunikasi yang dibangun dapat berjalan dengan lancar. Tetapi tim yang hebat dan tim yang solid juga harus memberikan saran-saran kepada manejer mengenai strategi apa yang paling baik diterapkan.

Andai aku menjadi manajer

Aku kan mempersiapkan visi dan misi karena aku berada di poisisi paling depan, aku harus memiliki pandangan yang terbaik mengenai sasaran yang akan di capai. Akulah yang menentukan kemana tim kerja akan diarahkan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan misi dan tujuan perusahaan aku harus bisa memilah-milah dan mengatur pembagian kerja di dalam tim.

Andai aku menjadi menajer

Aku juga harus memahami masalah keuangan di dalam perusahaan dengan baik tentang pengeluaran dan pemasukan di dalam perusahaan sehingga aku bisa merencanakan apa yang aku harus perbuat di dalam perusahaan jika terjadi pemasukan dan pengeluaran tidak baik.

Andai aku menjadi manajer

Aku akan mendengarkan dari bawahan tapi aku juga harus punya ke egoisan sedikit agar terlihat sebagai pemimpin yang mengambil keputusan aku akan memberi banyak contoh kerja kepada bawahan yang di pertanggung jawabkan tetapi aku harus punya emosi sedikit, agar terlihat sebagai pengoreksi segala kesalahan.

Andai aku menjadi manajer

Aku harus menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi yang setiap tahun berubah, yang kita ketahui bahwa kemajuan teknologi ini semakin hari semakin berubah makanya kita harus menguasai dan mengikutinya agar tidak ketinggalan zaman.

Andai aku menjadi manajer

Aku juga harus memonitor sampai dimana bawahan mengerjakan tugas yang dibebani pada mereka, aku juga harus memeriksa apakah mereka menghadapi kendala atau tidak. Dengan demikian aku telah mengantisipasi dari awal kendala- kendala yang di hadapi dengan demikian pekerjaan akan dapat di selesaikan tepat waktu.

Andai aku menjadi manajer

Aku juga harus bisa memperioritaskan dan mengatur waktu, perhatikan siapa yang perlu di dorong dan siapa yang sedang stress karena di kejar deadline, setiap orang merasa pekerjaannyalah yang terpenting dan terberat. Seorang manajer yang baik dapat melatih kedisiplinan dalam pengolahan waktu, baik diri sendiri ataupun untuk bawahannya.

Nah untuk itu kita semua harus berusaha untuk menjadi apa yang ada dalam pikiran kita dengan cara berusaha belajar dan terus belajar jangan takut gagal tapi kita harus selalu berani mencoaba karena itu kunci sukses kita kawan semua... ayo kita berusaha untuk menjadi manajer

Sumber : dari beberapa sumber yang saya baca dan curahan hati