Selasa, 12 April 2011

BWERFIKIR KREATIF

BERPIKIR KREATIF
Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan gagasan-gagasan baru dan orisinil. Bahkan pada orang yang merasa tidak mampu menciptakan ide baru pun sebenarnya bisa berpikir secara kreatif, asalkan dilatih. Untuk itu, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai cara berpikir dan cara berpikir kreatif.
Berpikir adalah proses mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi suatu kebutuhan atau memberikan respons. Dalam berpikir seseorang mengolah informasi-informasi yang ada dengan menggunakan lambang-lambang visual, lambang grafis atau lambang verbal.
Berpikir adalah suatu aktivitas mental. Proses berpikir manusia memiliki dua ciri utama, yaitu :
1. Covert / unobservable (tidak terlihat).
Proses berpikir terjadi pada otak manusia dan secara fisik tidak dapat dilihat prosesnya (dalam pengertian pemrosesan informasinya). Sejumlah ahli yang mencoba memantau proses berpikir secara fisik hanya menemukan aktivitas listrik arus lemah dan proses kimiawi pada otak manusia yang sedang berpikir.
Dengan demikian, proses pengolahan informasi tak dapat diamati dan dilihat secara fisik maupun secara kimiawi. Pengolahan makna, baik semantic maupun visual bersifat abstrak sehingga tidak dapat dideteks denan panca indera.
2. Symbolic (melibatkan manipulasi dan penggunaan simbol)
Dalam berpikir, manusia mengolah (memanipulasikan) informasi yang berupa symbol-simbol, (baik symbol verbal maupun visual). Simbol-simbol itu akan memberikan makna pada informasi yang diolah.
Proses berpikir merupakan salah satu rangkaian dalam mekanisme penafsiran terhadap stimuli. Dalam berpikir semua proses kognitif dilibatkan, mulai dari sensasi, persepsi dan memori.
Bagaimana orang berpikir
Secara garis besar, ada dua macam cara berpikir, yaitu cara berpikir autistik dan berpikir realistik. Berpikir autistik seringkali disebut sebagai mengkhayal, melamun atau berfantasi. Dengan berpikir autistik orang melarikan diri dari kenyataan, melihat hidup sebagai gambar-gambar yang fantastic.
Sebaliknya, berpikir realistik disebut sebagai nalar (reasoning), yaitu berpikir secara logis, berdasarkan fakta-fakta yang ada dan menyesuaikan dengan dunia nyata, beserta semua dalil / hukum-hukumnya.

Berpikir realistik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Berpikir deduktif
Berpikir deduktif adaiah proses berpikir yang rnenerapkan kenyataan-kenyataan yang berlaku umum kepada hal-hai yang bersifat khusus. Kesimpulan yang dihasilkan dalam berpikir deduktif dimulai dari hal-hal umum menuju hal-hal khusus.
2. Berpikir induktif
Berpikir induktif justru sebaliknya, dimulai dari hal-hal khusus kemudian ditarik kesimpulan secara umum. Kesimpulan yang dihasilkan dalam berpikir induktif merupakan generalisasi dari hal-hal khusus.
3. Berpikir evaluatif.
Berpikir evaluatif adalah dengan menilai baik-buruknya atau tepat-tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif, seseorang tidak menambah atau mengurangi gagasan, tetapi menilainya berdasarkan kriteria tertentu.
Tuiuan Berpikir
Paling tidak ada tiga tujuan yang Ingin dicapai melalui berpikir, yaitu :
1. Untuk mengambil keputusan (Decision Making) Decision making memiliki tiga ciri, yaitu :
• Keputusannya adalah hasil dari suatu usaha intelektual
• Keputusannya melibatkan pilihan dari berbagai alternatif
• Melibatkan tindakan nyata
Decision making juga dipengaruhi oleh kualitas pengetahuan yang dimiliki dan motivasi (dorongan untuk berperliaku ke arah tujuan tertentu) serta sikap terhadap obyek yang akan dikenai keputusan.
2. Untuk memecahkan pesoalan (Problem Solving) Problem solving dilakukan meiaiui enam tahap, yaitu :
• Identifikasi masalah
• Menggali ingatan
• Memahami situasi
• Mencari jawaban dan kesimpulan
• Mencoba dengan penyelesaian rnekanis (trial & error)
• Menemukan pemecahan masalah (insight solution)
Problem solving juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ;
• Faktor personal
• Faktor situasional (mudah-sulitnya masalah, masalahnya baru sekali dihadapi -sudah terbiasa, penting-kurang pentingnya masalah, kompleks – sederhananya masalah)
• Faktor sosio-psikoiogis (motivasi, kebiasaan, emosi, sikap, dsb)
3. Untuk menciptakan gagasan baru (Create Ideas) Berpikir kreatif memiliki paling tidak dua sifat, yaitu :
• Melibatkan / menghasilkan respons atau gagasan baru
• Bersifat orisinal
Salah satu ciri berpikir kreatif adalah digunakannya pola berpikir divergen, yaitu dengan menghasilkan sejumlah kemungkinan (alternatif). Pola berpikir divergen dapat diukur dari ciri-cirnya, yaitu :
• Fluency
• Flexibility
• Originality
Dalam proses berpikir kreatif, terdiri dari lima tahap, yaitu :
• Orientasi (perumusan masaiah)
• Preparasi (mengumpulkan informasi yang relevan)
• Inkubasi (istirahat sebentar untuk mengendapkan masaiah dan informasi yang diperoleh)
• iluminasi (mendapat ilham)
• Verifikasi (menguji dan menilai gagasan yang diperoleh)
Faktor – faktor vang mempengaruhi berpikir kreatif:
• Kemampuan kognitif (kecerdasan, kemampuan menciptakan gagasan baru dan fleksiblitas kognitif).
• Sikap yang terbuka (bisa menerima hal-hal baru, unik taua tidak biasa).
• Sikap yang bebas, otonom (tidak terikat oleh konvensi)
• Percaya diri sendiri

Agar Berpikir Kreatif
Peran motivasi, mengambil resiko, dan rileks
Sikap-sikap yang harus Anda kembangkan agar kreatif.
• Kreativitas anda ditentukan sejauh mana Anda menginginkan hal-hal baru. Motivasi ini dilandasi sejauh mana Anda menginginkan perbaikan dalam hidup Anda atau sejauh mana Anda sedang mengalami kesulitan. Pertanyaan yang sangat penting ialah sejauh
mana Anda menginginkan hal yang baru?




Temukan motivator tersebut dan tetapkan dalam pikiran Anda.
• Saya sering mendapatkan ide justru pada saat rileks ketimbang berfikir serius. Jadi saat Anda ingin menyelesaikan masalah, atau ingin mencari suatu ide baru coba saja untuk rileks. Namun sebelum rileks Anda perlu menyatakan apa yang Anda cari, katakan berulang-ulang sampai meresap ke dalam pikiran bawah sadar, kemudian rileks. Anda akan takjub dengan teknik sederhana ini, ide-ide atau solusi akan muncul pada saat-saat yang tidak terduga.
• Takut terhadap resiko yang terdapat pada ide justru akan menghambat jalan keluar ide Anda. Setiap gagasan atau solusi mungkin akan mengandung resiko, tetapi jika Anda ingin kreatif Anda harus berani mengambil resikonya.
Mengembangkan Kreativitas
Peluang, kebiasaan, dan sudut pandang
Sikap-sikal lain yang perlu Anda miliki agar kreatif
• Jika Anda ingin kreatif adalah fokus pada peluang. Saya sering mendengar ada orang yang mengatakan bahwa jadikan masalah jadi peluang. Namun saran saya bukan hanya itu, bukan hanya masalah saja yang bisa menjadi peluang. Apapun yang ada dihadapan Anda bisa mencetuskan ide sebuah peluang baru.
Suatu contoh, saat Anda sedang memegang gelas, coba tanyakan peluang apa yang bisa dapatkan dari gelas? Saat ini mungkin masih bingung, tetapi dengan terus-menerus mengajukan pertanyaan tersebut, insya Allah ide-ide akan bermunculan. Setelah ide-ide itu muncul Anda tinggal mengevaluasi ide mana yang terbaik.
• Anda lebih kreatif Anda harus berani keluar dari kebiasaan. Anda jangan terkungkung dengan apa yang ada saat ini, itu belum tentu hal yang terbaik. Masih ada peluang untuk yang lebih baik. Percayalah, sebab jika tidak percaya, ide-ide Anda akan tersumbat keluar. Jangan suka dengan status quo, cintailah perubahan, namun perubahan menuju yang lebih baik.
• Cobalah melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Saya bukan penganut bahwa kebenaran itu relatif, kebenaran adalah mutlak dari Allah SWT. Namun yang dimaksud disini, melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang agar kita bisa melihat berbagai aspek yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang kita hadapi. Apakah Anda berfikir kalau gelas itu hanya alat untuk minum? Ternyata tidak, gelas bisa untuk hiasan jika bentuknya indah, gelas bisa untuk menyimpan pensil dan ball point, bahkan gelas bisa untuk melempar maling jika perlu. :

Pola Pikir Orang Kreatif
Kesalahan, perbaiki, dan perubahan
Sikap-sikap selanjutnya yang perlu kita miliki agar kreatif.
• Suatu saat Anda memiliki ide, kemudian Anda lakukan atau Anda coba ide tersebut, ternyata gagal. Perbaiki ide tersebut sampai berhasil, jadilah ide baru. Inilah tip yang ketujuh, yaitu belajar dari kesalahan. Kesalahan bisa menghasilkan ide baru yang lebih baik. Tanyakanlah terhadap ide lama Anda yang gagal, apa pelajaran dari ide tersebut, bisakah dilakukan lagi dengan cara baru, apakah timmingnya kurang tepat?
• Jangan berpikir bahwa kreatif itu hanya membuat hal-hal yang baru. Justru salah, karena manusia tidak pernah membuat hal yang baru. Hanya Allah SWT yang bisa. Manusia hanya bisa menemukan apa yang belum ditemukan oleh orang lain, manusia hanya bisa mengubah atau menggabungkan hal-hal yang sudah ada, sekali lagi bukan menciptakan hal yang baru. Jadi jika Anda ingin kreatif Anda bisa mulai dengan barang yang ada di depan Anda, perbaikan apa yang bisa Anda lakukan terhadap barang tersebut.
• Jangan terpaku dengan ide lama. Bagaimanapun suksesnya ide Anda pada waktu yang lalu, belum tentu akan berhasil lagi pada saat ini. Evaluasi lagi, tidak masalah mengeliminasi ide Anda sendiri yang sukses untuk mendapatkan ide baru yang lebih baik. Termasuk juga disini saat ide Anda disisihkan oleh ide orang lain, jangan sedih karena meskipun tidak disisihkan oleh orang lain, toch Anda harus menggantinya sendiri jika ide Anda tersebut sudah tidak relevan.
Hidup Anda akan terasa bergairah jika Anda kreatif

Semakin kreatif Anda, semakin tinggi juga tingkat stimulasinya, dan kegairahan juga semakin tercipta... maka semakin besar kesempatan untuk memperoleh hasil yang sukses.
Kesuksesan dan kreativitas saling mendukung satu sama lain. Mereka yang paling kreatif itulah biasanya yang paling sukses. Jika Anda ingin meningkatkan peluang sukses, maka tingkatkanlah kreativitas Anda.
Miliki rasa percaya diri, kreativitas dan gairah, kemudian nyatakan keyakinan Anda kepada dunia, dan masa depan Anda akan menjadi gilang-gemilang.

0 komentar:

Posting Komentar