Sabtu, 23 Oktober 2010

Sifat Fisik dan Kimia

Sifat Fisik dan Kimia
Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara. Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau sebaliknya nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. Nitrogen monoksida terdapat diudara dalam jumlah lebih besar daripada NO2. Pembentukan NO dan NO2 merupakan reaksi antara nitrogen dan oksigen diudara sehingga membentuk NO, yang bereaksi lebih lanjut dengan lebih banyak oksigen membentuk NO2.
Udara terdiri dari 80% Volume nitrogen dan 20% Volume oksigen. Pada suhu kamar, hanya sedikit kecendrungan nitrogen dan oksigen untuk bereaksi satu sama lainnya. Pada suhu yang lebih tinggi (diatas 1210°C) keduanya dapat bereaksi membentuk NO dalam jumlah banyak sehingga mengakibatkan pencemaran udara. Dalam proses pembakaran, suhu yang digunakan biasanya mencapai 1210 – 1.765 °C, oleh karena itu reaksi ini merupakan sumber NO yang penting. Jadi reaksi pembentukan NO merupakan hasil samping dari proses pembakaran.
Sumber dan Distribusi
Dari seluruh jumlah oksigen nitrogen ( NOx ) yang dibebaskan ke udara, jumlah yang terbanyak adalah dalam bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi pencemaran NO dari sumber alami ini tidak merupakan masalah karena tersebar secara merata sehingga jumlah nya menjadi kecil. Yang menjadi masalah adalah pencemaran NO yang diproduksi oleh kegiatan manusia karena jumlahnya akan meningkat pada tempat-tempat tertentu.
Kadar NOx diudara perkotaan biasanya 10–100 kali lebih tinggi dari pada di udara pedesaan. Kadar NOx diudara daerah perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO, emisi NOx dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NOx yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin. Kadar NOx di udara dalam suatu kota bervariasi sepanjang hari tergantung dari intensitas sinar mataharia dan aktivitas kendaraan bermotor. Perubahan kadar NOx berlangsung sebagai berikut :
a) Sebelum matahari terbit, kadar NO dan NO2 tetap stabil dengan kadar sedikit lebih tinggi dari kadar minimum seharihari.
b) Setelah aktifitas manusia meningkat ( jam 6-8 pagi ) kadar NO meningkat terutama karena meningkatnya aktivitas
lalulintas yaitu kendaraan bermotor. Kadar NO tetinggi pada saat ini dapat mencapai 1-2 ppm.
c) Dengan terbitnya sinar matahari yang memancarkan sinar ultra violet kadar NO2 ( sekunder ) kadar NO2 pada saat ini
dapat mencapai 0,5 ppm.
d) Kadar ozon meningkat dengan menurunnya kadar NO sampai 0,1 ppm.
e) Jika intensitas sinar matahari menurun pada sore hari ( jam 5-8 malam ) kadar NO meningkat kembali.
f) Energi matahari tidak mengubah NO menjadi NO2 (melalui reaksi hidrokarbon) tetapi O3 yang terkumpul sepanjang
hari akan bereaksi dengan NO. Akibatnya terjadi kenaikan kadar NO2 dan penurunan kadar O3.
g) Produk akhir dari pencemaran NOx di udara dapat berupa asam nitrat, yang kemudian diendapkan sebagai garamgaram
nitrat didalam air hujan atau debu. Merkanisme utama pembentukan asam nitrat dari NO2 di udara masih
terus dipelajari Salah satu reaksi dibawah ini diduga juga terjadi diudara tetapi diudara tetapi peranannya mungkin
sangat kecil dalam menentukan jumlah asam nitrat di udara.
h) Kemungkinan lain pembentukan HNO3 didalam udara tercemar adalah adanya reaksi dengan ozon pada kadar NO2
maksimum O3 memegang peranan penting dan kemungkinan terjadi tahapan reaksi sebagai berikut :
O3 + NO2 —-à NO3 + O2
NO3 + NO2 —–àN2O5
N2O5 + 2HNO3 —-à 2HNO3
Reaksi tersebut diatas masih terus dibuktikan kebenarannya, tetapi yang penting adalah bahwa proses-proses
diudara mengakibatkan perubahan NOx menjadi HNO3 yang kemudian bereaksi membentuk partikel-partikel.
Dampak terhadap Kesehatan
Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia. Penelitian menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun daripada NO. Selama ini belum pernah dilaporkan terjadinya keracunan NO yang mengakibatkan kematian. Diudara ambien yang normal, NO dapat mengalami oksidasi menjadi NO2 yang bersifat racun. Penelitian terhadap hewan percobaan yang dipajankan NO dengan dosis yang sangat tinggi, memperlihatkan gejala kelumpuhan sistim syarat dan kekejangan. Penelitian lain menunjukkan bahwa tikus yang dipajan NO sampai 2500 ppm akan hilang kesadarannya setelah 6-7 menit, tetapi jika kemudian diberi udara segar akan sembuh kembali setelah 4–6 menit. Tetapi jika pemajanan NO pada kadar tersebut berlangsung selama 12 menit, pengaruhnya tidak dapat dihilangkan kembali, dan semua tikus yang diuji akan mati. NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru ( edema pulmonari ). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemajanan NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.
Pengendalian
1. Pencegahan
• Sumber Bergerak
a) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
b) Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala.
c) Memasang filter pada knalpot.
• Sumber Tidak Bergerak
a) Mengganti peralatan yang rusak.
b) Memasang scruber pada cerobong asap.
c) Memodifikasi pada proses pembakaran.
• Manusia
Apabila kadar NO2 dalam udara ambien telah melebihi baku mutu ( 150 mg/Nm3 dengan waktu pengukur 24 jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya :
a) Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
b) Mengurangi aktifitas di luar rumah.
2. Penanggulangan
a) Mengatur pertukaran udara di dalam ruang, seperti mengunakan exhaust-fan.
b) Bila terjadi korban keracunan, maka lakukan :
• Berikan pengobatan atau pernafasaan buatan.
• Kirim segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.

a. Karbon monoksida (CO)
Pencemaran karbon monoksida berasal dari sumber alami seperti: kebakaran hutan, oksidasi dari terpene yang diemisikan hutan ke atmosfer, produksi CO oleh vegetasi dan kehidupan di laut. Sumber CO lainnya berasal dari sumber antropogenik yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil yang memberikan sumbangan 78,5% dari emisi total. Pencemaran dari sumber antropogenik 55,3% berasal dari pembakaran bensin pada otomotif.
b. Nitrogen oksida (NOx)
Cemaran nitrogen oksida yang penting berasal dari sumber antropogenik yaitu: NO dan NO2. Sumbangan sumber antropogenik terhadap emisi total ± 10,6%.
c. Sulfur oksida (SOX)
Senyawa sulfur di atmosfer terdiri dari H2S, merkaptan, SO2, SO3, H2SO4
garam-garam sulfit, garam-garam sulfat, dan aerosol sulfur organik. Dari cemaran tersebut yang paling penting adalah SO2 yang memberikan sumbangan ± 50% dari emisi total. Cemaran garam sulfat dan sulfit dalam bentuk aerosol yang berasal dari percikan air laut memberikan sumbangan 15% dari emisi total.
d. Hidrokarbon (HC)
Cemaran hidrokarbon yang paling penting adalah CH4 (metana) + 860/ dari emisi total hidrokarbon, dimana yang berasal dari sawah 11%, dari rawa 34%, hutan tropis 36%, pertambangan dan lain-lain 5%. Cemaran hidrokarbon lain yang cukup penting adalah emisi terpene (a-pinene p-pinene, myrcene, d-Iimonene) dari tumbuhan ± 9,2 % emisi hidrokarbon total. Sumbangan emisi hidrokarbon dari sumber antrofogenik 5% lebih kecil daripada yang berasal dari pembakaran bensin 1,8%, dari insineratc dan penguapan solvent 1,9%.
e. Partikulat
Cemaran partikulat meliputi partikel dari ukuran molekul s/d > 10 μm.
Partikel dengan ukuran > 10 μm akan diendapkan secara gravitasi dari atmosfer, dan ukuran yang lebih kecil dari 0,1 μm pada umumnya tidak menyebabkan masalah lingkungan. Oleh karena itu cemaran partikulat yang penting adalah dengan kisaran ukuran 0,1 - 10 μm. Sumber utama partikulat adalah pembakaran bahan bakar ± 13% - 59% dan insinerasi.
f. Karbondioksida (CO2)
Emisi cemaran CO2 berasal dari pembakaran bahan bakar dan sumber alami. Sumber cemaran antropogenik utama adalah pembakaran batubara 52%, gas alam 8,5%, dan kebakaran hutan 2,8%
g. Metana (CH4)
Metana merupakan cemaran gas yang bersama-sama dengan CO2, CFC, dan N2O menyebabkan efek rumah kaca sehingga menyebabkan pemanasan global. Sumber cemaran CH4 adalah sawah (11%), rawa (34%), hutan tropis (36%), pertambangan dll (5%). Efek rumah kaca dapat dipahami dari Gambar 30. Sinar matahari yang masuk ke atmosfer sekitar 51% diserap oleh permukaan bumi dan sebagian disebarkan serta dipantulkan dalam bentuk radiasi panjang gelombang pendek (30%) dan sebagian dalam bentuk radiasi inframerah (70%). Radiasi inframerah yang dipancarkan oleh permukaan bumi tertahan oleh awan. Gas-gas CH4, CFC, N2O, CO2 yang berada di atmosfer mengakibatkan radiasi inframerah yang tertahan akan meningkat yang pada gilirannya akan mengakibatkan pemanasan global.
h. Asap kabut fotokimia
Asap kabut merupakan cemaran hasil reaksi fotokimia antara O3, hidrokarbon dan NOX membentuk senyawa baru aldehida (RHCO) dan Peroxy Acil Nitrat (PAN) (RCNO5).
i. Hujan asam
Bila konsentrasi cemaran NOx dan SOX di atmosfer tinggi, maka akan diubah menjadi HNO3 dan H2SO4.
Adanya hidrokarbon, NO2, oksida logam Mn (II), Fe (II), Ni (II), dan Cu (II) mempercepat reaksi SO2 menjadi H2SO4.
HNO3 dan H2SO4 bersama-sama dengan HCI dari emisi HCI menyebabkan derajad keasaman (pH) hujan menjadi rendah <>
METODE PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas kelompok
Mata Kuliah : Tata tulis
Dosen : Ir. GUNAWAN TRIDJOKO, M.T








Disusun oleh :
AHMAD YANI 090411005
IWAN IRAWAN 090411015

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH CIREBON
(UMC)
JALAN TUPAREV NO. 70A Telp .0231209605 Fax .0231209608 CIREBON
1. Metode penelitian
Metode penelitian adalah penyaluran rasa hasrat ke ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Maka penelitian memiliki pengertian memeriksa atau mencari kembali suatu masalah, atau kejadian. Agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan faktanya. Dan mencari jalan keluar untuk menyelesaikannya, atau pemecahan suatu masalah. Penegasan tentang perlunyamemilih suatu metode penelitian berkaitan dengansegi-segi yang mana masalah-masalah penelitian diformulasikan dan dikonseptualisasikan, pandangan ini diambil karena penting untuk memperlakukan sekumpulan data yang dihasilkan oleh masing-masing metode sebagai penunjang yang lain, bukan mengintregasikannya tanpa masalah. Jadi penelitian adalah, ada rasa ingin tahu dari manusia, ada sesutu / masalah, ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu / masalah tersebut, ada hasil, seperti mencapai kebenaran.
2. Alasan menggunakan metode penelitian
Karena dengan menggunakan metode penelitian hasil yang di dapat akan mendekati kesesuain yang terjadi di lapangan atau faktanya, maka dengan metode ini dalam pembuatan laporan akan lebih bagus dan baik.dan merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai yang telah di rumuskan.
3. 1.c. Metode survei ( eksploratip )
Adalah metode yang langsung meninjau ketempat fekta-fakta yang adadilapangan, dengan cara mempelajari d fakta atau akibatnya secara sistematis atau tertata baik.
Lalu melakukan atau mengambil pemecahan permasalahansetelah semua data dari hasil fakta-fakta yang ada dilapangan terkumpul.

d. studi kasus( deskriptif )
sebuah metode penelitian yang menggunakan berbagai sumber data / informasi yang ada dilapangan dengan mengikuti perkembangan yang ada, yang bisa digunakan untuk meneliti menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagi aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara teratur atau tertata baik.

e. metode tindak lanjut
metode ini adalah untuk memastikan bahwa kegiatan penelitian memberikan konstribusi terhadap kegiatan pemberdayaan yang dilakukan di lapangan. Sekaligus metode ini merupakan panduan bagi peneliti untuk menetapkan hal-hal pokok yang menjadi prioritas tugas dan tanggung jawab dalam meninjak lanjuti terkait temuan dilapangan. Dan diharapkan dapat menjembatani hal-hal yang telah di pelajari dalam proses penelitian dengan kebutuhan perkembangan yang terjai dilapangan.





f. metode isi
yaitu bahwa penelitian ini benar-benar / asli dilakukan dilapangan, sehingga hasil dari penelitian tersebut tidak diragukan lagi keasliannya, dan penelitian tersebut benar-benar kuantitatif / bermutu dilapangan. Sehingga dapat memperbaharui atau memperbaiki sedikit atau banyak dari sistemyang sudah ada dilapangan.

g. metode kecenderungan
bahwa penelitian in harus selalu mengarah kekondisi masa depan, karena tak selamanya kondisi di lapangan itu akan sama pasti ada situasi baik dan buruknya sehingga kita juga harus bisa membuat suatu proyeksi atau gambaran tentang apa yang akan terjadi kemudian setelah ini dilapangan dan itusemua taklepas dari faktor berjalannya waktu.

h. metode korelasional
dengan berdasarkan data yang diperoleh maka dengan menggunakan metode koresional diharapkan dapat dijelaskan mengenai makna dan pola hubungan antar perbedaan yang ada dengan teliti, kemudian dibuat prediksinya dan keterlibatannya atau tingkat hubungannya tinjau dari 1 bulan atau beberapa bulan terlebih dahulu untuk mengetahui arh dan tujuan.

i.Metode eksperimen ( klausal )
Langkah untuk metode ini dilakukan percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenarannya tentang hasil penelitian dngan cara membuat relika (duplikat / tiruan ) terlebih dahulu, karena antara teori dari hasil penelitian dengan praktek lapangan di pastikan akn ada ketaksamaannya maka ldi lakukan pengacakan sistem atau susunan sampai mendapatkan kesempurnaan dengan selalu melakukan pengontrolan secara terus menerus,sehingga mengurangi keraguan akan hasil penelitian.

TINGKAT KEMAKMURAN PENDUDUK DI DESA MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN

TINGKAT KEMAKMURAN PENDUDUK DI DESA MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah
Dosen : Ir. Gunawan Tridjoko, M.T








` Nama : IWAN IRAWAN
NIM : 090411015


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH CIREBON (UMC)
JALAN TUPAREV NO. 70A Telp .0231209605 Fax .0231209608 CIREBON

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah
Ketidak makmuran penduduk merupan masalah yang harus di pecahkan/ ditanggulangi oleh pemerintah setempat. Keadaan penduduk harus selalu di perhatikan, karena mempengaruhi kemampuan pemerintah daerah dalam menjalani pemerintahannya.
Dengan kemampuan pemerintah daerah mengatur rakyatnya dengan mengadakan penyuluhan sebagai contoh kecilnya, agar masyarakat setempat mampu membuka usaha sendiri atau menjadi pribadi yang mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain (mencari pekerjaan ke luar kota).
1.2 Identifikasi Masalah
Dengan banyaknya angka pengangguran serta angka kelahiran yang meningkat yang terjadi di desa ini maka pemerintah daerah setempat harus menyusun rencana agar keadaan tersebut dapat teratasi.
Dengan memberlakukan KB maka angka kelahiran dapat terkontrol dan dengan memberikan pembekalan kerja yang dilakukan oleh pemerintah agar para pengangguran menjadi pribadi yang mandiri dan mampu membuka usaha sendiri.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi kepada beberapa pokok permasalahan yait :
1. Keadaan perekonomian penduduk di desa Mandirancan
2. Jumlah penduduk di desa Mandirancan


1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentivikasi keadan penduduk di desa Mandirancan serta mengetahui jumlah penduduk tersebut, sehingga kita bsa mengukur tingkatkemakmuran di desa ini dan mencari jalan keluarny dari permasalahan yang ada.
1.5 Metode Penelitian
Di dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
- Metode Observasi
Yaitu penyusun menggunakan pengamatan langsung dan mencatat langsung apa saja yang di anggap penting guna melengkapi data.
- Metode Wawancara
Yaitu penyusun melakukan tanya jawab secara langsung terkenan berkenan dengan permasalahn penelitian terhadap pihak yang terkait misalnya : Kepala desa, Juru tulis desa dan masyarakat setempat
- Metode Studi Pustaka
Yaitu penyusun mengumpulkan data tulisan dengan cara mencari sumber pistaka sebagai bahan referensi pada penyusunan laporan ini.
1.6 waktu dan Lokasi Penelitian
kegiatan penelitian ini dilakukan dengan lama penelitian di lapangan selama 30 hari dari tanggal 1 mei sampai dengan tanggal 1 juni 2010 yang bertempat di desa. Mandirancan kecamatan Mandirancan kabupaten Kuningan Jawa Bara










BAB II

Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi penduduk. Pengertian ini mempunyai arti yang sangat luas, tidak hanya meliputi pengertian umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.

Penduduk adalah setiap orang baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing yang bertempat tinggal tetap di dalam wilayah Negara Indonesia dan telah memenuhi ketetnuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970'an.
Keluarga berencana (KB) kini diidentifikasikan kembali dalam arti luas. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, gerakan KB melangkah lebih maju lagi.
KB dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedualian dan peran serta masyarakat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa KB yang dibolehkan syariat adalah usaha pengaturan atau penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga.
Dengan demikian KB di sini mempunyai arti sama dengan tanzim al nasl (pengaturan keturunan). Sejauh pengertiannya tanzim al nasl bukan tahdid al nasl (pembatasan keturunan) dalam arti pemandulan (taqim) dan aborsi (isqath al-haml wa al ijhadl) maka KB tidak dilarang.
Demikian uraian singkat panduan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) bagi penyuluh agama dalam buku Membangun Keluarga Sehat dan Sakinah dengan judul Islam dan Keluarga Berencana. Judul ini merupakan bagian I.
Pemandulan dan aborsi yang dilarang oleh Islam adalah tindakan yang tidak didasari medis dan syariy. Adapun aborsi yang dilakukan tas dasra indikasi medis, seperti untuk menyelamatkan jiwa ibu, diperbolehkan bahkan diharuskan.
Begitu pula dengan pemandulan. Jika dilakukan dalam keadaan darurat karena alas an medis, seperti pemandulan pada wanita yang terancam jiwanya jika dia hamil atau melahirkan maka hukumnya mubah (boleh).
KB dalam pengertian yang telah disebutkan tadi, sudah banyak difatwakan oleh individu ulama maupun lembaga-lembaga keislaman tingkat nasional dan internasional. Dengan demikian dapat dimpulkan bahwa kebolehan KB dengan pengertian atau batasan tersebut sudah hamper menjadi ijma ulama. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa serupa dalam Munas Ulama tentang Kependudukan, Kesehatan dan Pembangunan pada 1983.
Meski secara teoritis telah banyak fatwa ulama yang membolehkan KB dalam arti tanzim al nasl tetapi tetap harus memperhatikan jenis dan cara kerja alat atau metode kontrasepsi ysng akan digunakan untuk ber-KB.
Persoalan kemudian yang muncul, bolehkah pasangan suami-istri membatasi atau mengatur jumlah keturunannya? Islam menganjurkan untuk memperbanyak keturnan dan mensyukuri setiap anak yang lahir laki-laki maupun perempuan. Namun di balik itu Islam juga memberi keringanan bahkan menyerukan kepada setiap muslim untuk mengatur keturunannya demi kualitas generasi berikutnya.
Allah berfirman, mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (QS:46, 15)
Menurut Imam al Qurtubi dalam kitab tafsirnya, jika hamilnya 6 bulan berarti menyusui 24 bulan; hamil 7 bulan menyusui 23 bulan; hamil 8 bulan menyusui 22 bulan; hamil 9 bulan menyusui 21 bulan. Dengan demikian andaikan jarak kehamilan kurang dari 30 bulan ada kemungkinan terkena risiko buruk, paling tidak kesehatan si ibu akan terganggu dan menjadi lemah.
Prof Dr Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar mengatakan, Bahkan banyak ibu yang subur melahirkan tahun ini melahirkan tahun depan; melahirkan yang satu lagi dan menyusukan pula sesudah itu, sehingga tahun ini beranak tahun depan menyusukan. Kian lama anak kian banyak dan badan pun kian lama kian lemah.
Di bagian II buku ini juga disajikan pengertian keluarga perspektif Islam, penciptaan manusia, metode amenorea laktasi (MAL), dan metode KB alamiah. Juga disajikan sejumlah metode kontrasepsi, misalnya senggama terputus, pil KB, suntik, susak KB (implant), kondom, IUD, tubektomi (metode operasi wanita), dan vasektomi (motode operasi pria). Dan tak kalah pentingnya masalah perkembangan kontraepsi terkini dan optimalisasi program KB.
Dari 61,4 persen pengguna metode kontrasepsi di Indonesia, sebanyak 31,6 persen menggunakan suntik. Sedangkan yang memakai pil hanya 13,2 persen, memakai IUD (Intra Uterine Device) atau spiral 4,8 persen, implant 2,8 persen, dan kondom 1,3 persen, sisanya vasektomi dan tubektomi.
Demikian disampaikan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Sugiri Sjarief, MPA saat media edukasi Kontrasepsi Sebagai Suatu Kebutuhan, di Grand Hyat, Jakarta, Jumat (30/5).
Sugiri menyampaikan, terjadi kenaikan pemakaian metode kontrasepsi suntik dari tahun 1991 sampai 2007 lalu. Menurut survei yang dilakukan oleh BKKBN tentang pengguna metode kontrasepsi suntik pada tahun 1991 hanya 11,7 persen, pada tahun 1994 menjadi 15,2 persen, 1997 menjadi 21,1 persen, 2003 menjadi 27,8 persen, dan pada tahun 2007 mencapai 31,6 persen.
“Ibu-ibu lebih cocok dengan KB suntik, kata mereka lebih afdol disuntik daripada minum pil KB atau di spiral,” ujarnya.
Dalam media edukasi tersebut, Sugiri juga menambahkan bahwa kesadaran akan pentingnya alat kontrasepsi di Indonesia masih perlu ditingkatkan, selain untuk mengatur jumlah dan jarak anak, kontrasepsi juga dibutuhkan untuk mencegah terjadinya ledakan penduduk.

BAB III
Berdasarkan data di desa mandirancan jumlah penduduk pada tahun 2005 sebanyak 1650 jiwa dan pada tahun 2010 sekarng bertambah menjadi 1870 jiwa. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa selama 5 tahun terjadi peningkatan penduduk di desa ini dan angka kemakmuran menurun.
Bagai mana cara meningkatkan kemakmuran di desa mandirancan ?
1. dengan cara memberikan pembekalan kerja rumahan agar para pengangguran di desa menurun dan menjadi pekerja mandiri dan punya usaha sendiri.
Dengan di berlakukannya KB yang di kontrol akan memungkinkan bisa menurunkan jumlah penduduk yang melonjak
Dampak positif dari pemakaian kb adalah :
1. dengan menggunakan KB angka kelahiran terkontrol dan angka kelahiran bisa menurun.
1. Pengaruh negatif dari KB suntik adalah perubahan hormon yang begitu drastis, terutama sangat mempengaruhi siklus haid seperti yang dialami isteri anda. Pengaruh positif, menurunkan risiko terkena gangguan pada sel telur seperti kista dan kanker. Karena kanker ovarium terjadi kalau ovariumnya aktif, mengalami pertumbuhan folikel. Tapi dengan menggunakan kontrasepsi hormonal, terutama pil dan suntik KB, proses itu pada ovarium ditekan, sehingga risikonya terjadi keganasan pada ovarium akan menurun.
2. Hal ini disebabkan oleh peningkatan dosis obat yang digunakan pada KB suntik sehingga menyebabkan perubahan hormon yang berakibat pada mundurnya siklus haid isteri anda.
Jika anda ingin melakukan progam KB secara alami dan isteri anda tidak dalam kondisi menyusui, isteri anda bisa mengonsumsi Teh Herba. Caranya, ambil 3 uncang Teh Herba, diseduh di cangkir, ditutup sebentar, lalu diminum setiap pagi dan malam hari. Pada pagi hari, minum 30 menit sebelum makan dan malam hari 2 jam setelah makan.

HUJAN ASAM

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa dengan perkembangan jaman kita dituntut untuk lebih mengenal apa itu yang dinamakan hujan asam, dan dampak dari hujan asam serta sumber hujan asam
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujun membuat makalah ini adalah:
1.kita dapat mengetahui tentang hujan asam
2.Kita dapat memahami tentang cara pecegahan dan bahaya bagi alam semesta ini tentang hujan asam









BAB II
Landasan teori
HUJAN ASAM

2.1. Pengertian Hujan asam
Diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.

2.2. Sumber Hujan Asam
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Hujan asam karena proses industri telah menjadi masalah yang penting di Republik Rakyat Cina, Eropa Barat, Rusia dan daerah-daerah di arahan anginnya. Hujan asam dari pembangkit tenaga listrik di Amerika Serikat bagian Barat telah merusak hutan-hutan di New York dan New England. Pembangkit tenaga listrik ini umumnya menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.






Proses yang terlibat dalam pemecahan Asam ( catatan: bahwa hanya SO2 dan NOX memegang peran penting dalam hujan asam).


2.3. Pembentukan hujan asam
Secara sedehana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:

Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisa es kutub. Terlihat turunnya kadar pH sejak dimulainya Revolusi Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun, organisme-organisme yang mati akan mengendap dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar kolam. Pertumbuhan diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga jumlah diatom yang ditemukan di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH secara tahunan bila kita melihat ke masing-masing lapisan tersebut.
Sejak dimulainya Revolusi Industri, jumlah emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area industri terkadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber ini, ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan asam.
Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan di sini.
Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernafas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
Ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
2.4. Metode Pencegahan
Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan Flue gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang dari cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber yang umum digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Wet scrubber pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi dengan kipas yang mengambil gas asap dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur juga diinjeksikan ke ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong serta bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi sulfat industri.
Di beberapa area, sulfat tersebut dijual ke pabrik kimia sebagai gipsum bila kadar kalsium sulfatnya tinggi. Di tempat lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-fill.














Bab III
HASIL PRAKTIKUM


Asam, bila kita mencicipi jeruk, atau mangga mentah maka rasanya masam (kecut). Dan bila jeruk kita gosokan pada pisau, lama kelamaan pisau akan menjadi tajam. Mengapa? Karena pisaunya menjadi tipis oleh asam tersebut, dikatan bahwa asam bersipat korosif. Demikian juga bila paku dituangi asam klorida lama kelamaan paku makin habis, seolah olah paku termakan oleh asam. Bagai mana menentukan zat lain yang belum ditentukan identitasnya? Mungkin zat tersebut berbahaya bagi tubuh kita. Bagai mana caranya ? dengan menggunakan suatu bahan yang disebut indikator yaitu lakmus biru berubah nenjadi merah, berarti zat tersebut adalah asam. Dapat juga dipergunakan indikator yang lain seperti fenol ftalin, metil orenge, dan lain-lain















BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1. kesimpulan
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
4.2. Saran
Bagi para pabrik supaya membuang asap pabrik lebih di netralisasikan, dan para kendaraan bermotor harus mengecek gas emisinya

PENGERTIAN MICROSOFT WORD

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa dengan perkembangan jaman kita dituntut untuk lebih mengennal apa itu yang dinamakan computer dan program-programnya
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujun membuat laporan ini adalah:
1.kita dapat mengetahui tentang microsoft word
2.Kita dapat memahami tentang cara membuat surat,skripsi,laporan, dan lain-lain
1.3. Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat computer
2. Buku panduan














BAB II
LANDASAN


2.1. PENGERTIAN MICROSOFT WORD
Program Microsoft Word adalah program yang di sebut pengolahan kata. Disebut demikian karena umumnya digunakan untuk pengetikan makalah, laporan, surat, skripsi, dan lain-lain. Di dalam Microsoft Word ada beberapa yang harus kita setting agar pembuatan laporan atau skripsi baik dan benar.
1.Page Setup
Page setup adalah pengaturan ukuran kertas,batas kiri,kanan,atas dan bawah.Termasuk arah percetakan horizontal atau vertikal.
Adapun ukuran-ukuran untuk surat resmi adalah Top= 3 Bottom= 3 Left= 3 Right= 3 sedangkan untuk laporan atau makalah Top= 4 Bottom= 3 Left= 4 Right= 3.
2.Spasi
Spasi adalah jarak antara baris satu dengan baris yang lain. Cara pengaturanya adalah:
untuk surat resmi spacing before= 24pt.
3. Page Numbers (nomor halaman)
Nomor halaman dapat diletakan di atas maupun di bawah, di kiri, tengah, atau kanan halaman sesuai keinginan. Nomor halaman dapat berupa nomor ataupun huruf.
2.2. BAGIAN DARI MICROSOFT WORD
Bagin dari Microsoft word adalah sebagai berikut:
1. Title Bar
Title bar adalah bagian yang berisi nama dokumen yang sedang aktif / diketik



2. Tombol Pengatur
Tombol pengatur, berpungsi seperti halnyatombol pengatur pada aplikasi windows lainnya yaitu untuk meminimize, merestore, atau menutup dokumen.
3. Menu Bar
Menu bar adalah bgian yang berisikan menu perintah utama dari Microsoft word.
4. Tool Bar
Tool bar adalah bagian yang berisi icon-icon yang terjejer yang berisikan shortcut dalam menjalankan perintah, tool bar yang biasanya ditampilkan saat pengetikan naskah adalah standard bar, formatting bar, drawing bar,dan table bar.
5. Ruler line
Ruler line adalah bagian untuk menentukan batas pengetikan dan tabulasi.
6. Scroll Bar
Scroll bar adalah bagian yang digunakan menggulung layer.
7. Text Area
Text area adalah daerah pengetikan berwarna putih yang digunakan untuk temoat mengetik naskah.
8. Status Bar
Status bar adalah bagian yang berisikan informasi mengenai posisi kursor dan keadaan tombol pembantu.









BAB III
HASIL PRAKTIKUM

3.1. Tata cara mengaktifkan Microsoft Word
Untuk mengaktifkan programmicrosoft word dapat dilakukan dengan cara:
1.klik kiri pada START
2.Klik kiri pada PROGRAMS
3.Klik kiri kiri pada Microsoft word

Selanjutnya pada layer monitor anda akan tampil program Microsoft Word, maka anda akan dapat langsung membuat ketikan yang berawal pada letak kursor.
Untuk membuat sebuah laporan, skripsi, surat, dan lain-lain. Kita harus mengatur atau menyeting terlebih dahulu:




1.Page setup
Cara pengaturannya adalah:
-Klik pada FILE lalu pilih PAGE SETUP maka akan tampil layar Page Setup lalu kita bisa langsung setting.


2.Spasi
-Klik kanan kemudian klik paragraph, atau
-Klik Format lalu pilih Paragraf lalu akan tampil layar paragraph lalu kita setting


3.Page Number
Pembuatannya cukup dengan cara:
-Klik kiri pada Insert
-Klik kiri pada Page Numbers
-Tekan letaknya (Position); bottom of page (di bawah) atau top of page (di atas)



3.2. Tata Cara Mengakhiri Microsoft Word
Kegiatan menutup atau mengakhiri program Microsoft word dapat dilakukan dengan.
1. Mengklik tombol  (yang paling atas) pada tombol pengatur,
2. Klik FILE > EXIT, atau
3. Mengkombinasikan tombol ALT+F4 pada keyboard.


















BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN

4.1. Kesimpulan
Microsoft word adalah program yang biasa digunakan untuk membuat surat, skripsi, laporan,makalah, dan lain-lain. Dalam Microsoft word terdiri dari beberapa bagian penting yang harus kita pahami diantaranya yaitu: title bar, tombol pengatur, menu bar, tool bar, ruler line, scroll bar, text area dan status bar.
4.2. Saran
1. Bagi Dosen Praktikum supaya menjelaskannya langsung dengan alat bantu (In Pokus)
2. Bagi mahasiswa harus lebih memperhatikan mata kuliah ini karena banyak manpaatnya bagi kita.


















Daptar Fustaka


Wahidin, Dr, M.Pd, “Modul Pendidikan dan Pelatihan Komputer”, STAIN Pres Cirebon ; 2008

PENETAPAN WAKTU BAKU PEMBUATAN PRODUK KURSI KELEKAN ROTAN DENGAN METODE JAM HENTI SEBAGAI ACUAN PENETAPAN TARGET ORDER DI PT. EQUQTOR JINGGA CIREBON

PENETAPAN WAKTU BAKU PEMBUATAN PRODUK KURSI KELEKAN ROTAN
DENGAN METODE JAM HENTI SEBAGAI ACUAN PENETAPAN TARGET ORDER
DI PT. EQUQTOR JINGGA CIREBON

1.1. LATAR BELAKANG
Permasalahan
Hasi Pembuatan kursi kelekan rotan tidak maksimal seperti yang diharapkan oleh perusahaan atau setidaknya dengan waktu yang singkat menghasilkan produksi yang sebanyak mungkin. Di karenakan konsumen sering meminta banyak tetapi produksi selalu kekurangan jadi pengiriman lambat atau tdak di penuhi, sehingga banyak konsumen yang merasa kurang puas.
Fakta
Produksi kursi kelekan rotan sering kali tidak memenuhi target yang di inginkan. Sehingga para konsumen kekurangan kursi.
Teori
Dengan meneliti pekerja kita dapat mengetahui dimana letak kekurangan dari permasalahan ini, sehingga kita dapat mencari jalan keluarnya
Kendala
Kita akan mencari waktu bakunya di dalam pembuatan kursi kelekan rotan tersebut dengan cara penelitian setiap produksi berapa waktu yang di perlukan dalam pembuatan kursi. Setelah kita mendapatkan waktu bakunya diharapkan dapat memproduksi kursi sesuai permintaan.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Sejumlah masalah
Produksi kurang banyak
Sering kali tidak mencapai target
Realistis
Produksinya kurang banyak sehingga perusahaan merasa kerugian, banyak konsumen yang pindah ke perusaahaan lain untuk meminta kursi kelekan rotan tersebut.



Beralasan
Karena kalau kita bisa memanfaatkan waktu, produksi kitapun akan banyak dan menghasilkan keuntungan yang banyak pula. Nah di praktikum ini kita akan menghitung waktu bakunya sehingga kita dapat mengetahui para pekerja yang cekatan dan yang biasa sehingga kita dapat menempatkan di posisi mana para pekerja itu ditempatkan
Penting
Sangat penting karena kalau kita produksi banyak keuntunganpun banyak itu sangat di harapkan oleh setiap perusahaan, dengan waktu kerja sesingkat singkatnya agar dapat meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Maka kita mencari solusinya mungkin dengan penelitian dan mencari waktu bakunya kita dapat sedikit menyelesaikan masalah ini.


Dapat dilaksanakan
Karna dengan mencari waktu bakunya kita dapat mengetahui setiap pekerja mempunyi tingkat kecepatan dalam bekerja berbeda sehingga kita dapat menentukan tempat kerja masing-masing pekerja.

PERENCANAAN, PERANCANGAN DAN PENYEMPURNAAN PRODUK

Abtraksi

Bermain adalah kewajiban untuk anak-anak, karena dapat memupuk kreativitas mereka.
Mereka membutuhkan mainan yang tepat sebagai alat untuk bermain serta pelajari selama mereka pada periode pertama pertumbuhan jenis mainan yang memenuhi persyaratan yang dihiasi teka-teki kubus. Dengan mainan ini, anak-anak diperkenalkan dengan warna, bentuk dan
bentuk dari berbagai hal di sekitar mereka. Selain itu, dapat digunakan untuk melatih
memori, logika, kreativitas dan mengatur potongan fakta untuk membentuk tertentu
teka-teki kubus, berwarna pada setiap sisi, terbuat dari kayu dan memiliki pola yang sama (hewan, buah-buahan, sayuran, dll). Sebagai hasilnya, itu adalah suatu keharusan untuk memiliki banyak set teka-teki untuk memperkenalkan berbagai hal. Oleh karena itu, teka-teki kubus adalah mendesain ulang dengan menambahkan perekat (seperti pada sepatu) pada satu sisi gambar dan masing-masing sisi kubus yang gambar yang tepat dapat dicap ke kubus atau diganti dengan gambar lain yang sering seperti yang kita ingin menunjukkan pola tertentu
.

PERENCANAAN, PERANCANGAN DAN PENYEMPURNAAN PRODUK

(Studi Kasus pada Produk Puzzle Kubus Bergambar)

1.1. Latar Belakang

Dengan bermain, seorang anak dapat mengembangkan kemampuan fisik, mental dan

bahkan moralnya. Secara fisik, melalui bermain si anak dapat melatih kekuatan dan koordinasi

otot serta keselarasan gerak. Sedang dari segi mental, bermain menumbuhkan daya nalar, daya

ingat, imajinasi dan kreatifitas serta penting untuk meredam emosi anak.

Pada permainan yang melibatkan anak lain, seorang anak dapat menumbuhkan rasa setia kawan, tanggung jawab dan melatih kerja sama. Juga merangsang timbulnya rasa berbagi, dalam bentuk memberi dan menerima, yang tidak dapat diperoleh secara formal dibangku sekolah. Dengan bermain pula si anak belajar mengatasi masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti halnya bermain tanpa alat peraga, maka bermain dengan menggunakan alat peraga juga mempunyai peranan yang amat penting dalam perkembangan fisik dan mental serta moral si anak. Bahkan pada beberapa produk mainan yang dirancang secara khusus, anak berkesempatan untuk mengembangkan wawasan, kemampuan dan pengetahuannya. Produk mainan edukatif seperti ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk belajar sambil bermain dan

bermain sambil belajar.

Salah satu produk edukatif yang dirancang untuk memenuhi maksud tersebut adalah

Puzzle. Produk mainan ini terbuat dari bahan kayu atau karton maupun plastik yang ringan, berbentuk kubus atau lempengan dan jika disusun sedemikian rupa akan membentuk gambar

sesuatu yang banyak dijumpai dilingkungan sekitar.

Dengan menggunakan puzzle seorang anak diperkenalkan kepada warna, bentuk dan rupa dari benda-benda yang ada disekitarnya. Disamping itu, produk mainan ini dapat digunakan untuk melatih daya ingat, daya nalar, kreatifitas dan menyusun penggalan-penggalan fakta menjadi suatu bentuk keseluruhan yang mempunyai arti.

1.2. Tujuan Pembahasan

Maksud penyusunan tulisan ini adalah untuk mengkaji potensi pengembangan produk Puzzle Kubus Bergambar, dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen.

1.3. Metodologi Pembahasan

Pembahasan dalam tulisan ini diawali dengan identifikasi kebutuhan, analisis fungsi

produk, karakteristik produk, pengembangan alternatif, evaluasi alternatif serta diakhiri oleh

pengembangan rancangan (penyempurnaan produk).

2. DASAR TEORI

2.1. Identifikasi Kebutuhan

Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan konsumen, pasar dan komponen nya dapat

dilakukan dengan menganalisa 5W (What, Who, Why, Where, When). Yang dalam hal ini dapat

diuraikan sebagai berikut:

· What : Mainan anak berupa Puzzle

· Who : Anak-anak, baik laki atau perempuan berusia 2 - 5,5 th

· Why : Melatih anak mengenal lingkungan sekitar

· Where : Dapat digunakan untuk bermain secara individu ( dirumah ) atau secara berkelompok (di Play Group)

· When : Dapat digunakan sebagai sarana bermain & belajar pada saat anak berusia 2 - 5,5 tahun.

Pemenuhan kebutuhan akan produk mainan berupa puzzle ini dapat dilakukan dengan cara design atau redesign product. Design product dilakukan apabila produk yang diinginkan konsumen adalah produk baru, sedangkan redesign product dilakukan untuk penyempurnaan

(improvement) produk yang telah ada. Pada Redesign product terdapat gap (kesenjangan), yaitu :

· kebutuhan konsumen vs performansi produk

· produk perusahaan vs produk pesaing

· Kebutuhan konsumen

a. Anak-anak usia 2 - 5,5 tahun membutuhkan sarana bermain sambil belajar untuk mengenali lingkungan disekitarnya, misalnya: warna, binatang, anggota badan, buah-buahan, sayur-sayuran dll. Pada saat usia anak bertambah (usia Pra Sekolah), maka anak perlu juga mengetahui pelajaran dasar berupa pengenalan angka dan huruf serta bentuk geometri.

b. Disamping dapat memenuhi kebutuhan diatas, kriteria lain adalah mainan dapat dimodifikasi pada saat si anak merasa bosan

Ø Performansi produk.

Dengan standar produk yang sekarang ada, yaitu satu bentuk puzzle hanya mampu menggambarkan satu jenis ilustrasi saja pada satu permukaannya, maka untuk dapat memperkenalkan banyak hal disekitar lingkungan si anak, diperlukan banyak puzzle yang membutuhkan biaya yang besar.

Ø Produk perusahaan

Membuat puzzle kubus bergambar dari bahan kayu yang diberi perekat serta sediaan gambar yang beragam, supaya gambar dalam permukaan kubus dapat diubah - ubah sesuai dengan

perkembangan pengenalan lingkungan dan usia anak.

Ø Produk pesaing

Puzzle karton berbentuk lempengan atau puzzle kubus terbuat dari plastik dengan gambar permanen di ke-4 permukaannya (permukaan atas dan bawah untuk sistem kunci.

Oleh karena itu diperlukan gap analysis.

Produk yang sudah ada

(pesaing)

Digunakan

Tidak digunakan

Penting

· Konsumen menganggap penting

· Produk yang sudah ada menggunakan atribut seperti produk lain

· Produk di anggap penting tetapi tidak digunakan setiap saat

Tidak penting

· Produk bukan sebagai kebutuhan yang mutlak harus ada tetapi dapat digunakan sewaktu-waktu

· Konsumen tidak menganggap penting

· Produk lain tidak menggunakan atribut

Tahap-tahapnya adalah :

  1. Identifikasi atribut, yaitu karakteristik yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen, yang dinyatakan dengan daftar adjective.
  2. Preferensi bagaimana konsumen memandang atribut-atribut tersebut.

Desain dari produk dapat dimodelkan. Model dari desain produk sering digambarkan dalam bentuk diagram alir, dengan mengembangkan cara kerja desain dari satu tahap ke tahap berikutnya, tetapi dengan loop umpan balik (feedback loops) yang menggambarkan putaran ke tahap berikutnya sebanyak yang dibutuhkan. French telah mengembangkan model proses desain yang lebih detail, seperti gambar di bawah ini.


Dari hasil mengumpulkan pendapat dari para konsumen (anak-anak), orang tua anakanak dan teori tentang psikologi anak-anak, dapat diketahui atribut yang diinginkan konsumen,

yaitu :

a) Terdiri dari banyak jenis atau kelompok gambar

b) Gambar mudah dirangkai

c) Gambar dan warna menarik

d) Kemasan menarik tahan lama

e) Ringan

f) Aman bagi anak-anak

g) Harga terjangkau

h) Aman bagi lingkungan

2.2. Analisis Fungsi Produk

Metode analisis fungsi memberikan cara dalam mempertimbangkan fungsi dasar dan level di mana masalah akan dihadapi. Fungsi dasar adalah bagaimana peralatan, produk atau sistem yang didesain akan memuaskan, tanpa melihat komponen fisik yang dapat digunakan. Titik awal dari metode ini adalah memusatkan perhatian pada apa yang akan dicapai dengan desain baru, dan bukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.

Cara yang paling sederhana dan paling mendasar untuk mengekspresikan hal tersebut adalah dengan menggambarkan produk yang dirancang sesederhana ‘black box’ yang mengubah input tertentu menjadi output yang diinginkan. ‘Black box’ mengandung semua fungsi yang perlu untuk mengubah input menjadi output.

Cara yang umum digunakan adalah dengan menentukan keseluruhan fungsi secara luas pada awalnya, dan kemudian menyempitkan jika diperlukan. Mulai dengan pembatasan fungsi akan mengakibatkan berkurangnya kemungkinan solusi. Perancang dapat memberikan kontribusi yang jelas pada tahap ini dengan bertanya kepada konsumen mengenai maksud dan tujuan utama dari produk, atau dapat juga menggali informasi dari para pakar, serta input dan output yang diperlukan. Pertanyaan seperti ini dikenal dengan ‘memperluas batas sistem’. Batas sistem (System boundary) adalah batas konseptual yang digunakan untuk mendefinisikan fungsi produk. Seringkali batas yang ditetapkan terlalu sempit, sehingga hanya perubahan rancangan minor yang dapat diubah.

Biasanya konversi dari input ke output adalah tugas yang kompleks di dalam black box, sehingga harus dipecah menjadi sub-task atau sub fungsi. Setiap sub fungsi memiliki input dan output masing-masing, dan kesesuaian di antaranya harus diperiksa. Mungkin terdapat sub fungsi yang harus ditambahkan, tetapi tidak berkontribusi langsung terhadap fungsi keseluruhan.

Suatu diagram blok terdiri atas seluruh sub fungsi, diidentifikasikan secara terpisah dengan menutupnya di dalam kotak dan dihubungkan dengan input dan output untuk memenuhi seluruh fungsi dari produk yang dirancang. Dengan kalimat lain, black box semula diubah atau

digambarkan kembali sebagai transparent box, di mana sub fungsi dan hubungannya dapat dilihat.

Prosedur untuk menentukan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batas sistem dari rancangan baru adalah :

a) Jelaskan seluruh fungsi rancangan, dalam hal konversi dari input menjadi output.

b) Break down keseluruhan fungsi menjadi beberapa sub fungsi yang penting.

c) Gambar diagram blok yang menggambarkan interaksi atar sub fungsi.

d) Gambarkan batas sistem.

e) Cari komponen yang sesuai untuk melakukan sub fungsi dan interaksinya

2.2.1. Tujuan Rancangan Produk

  1. Mendesain produk mainan anak-anak sekaligus dapat digunakan sebagai sarana belajar.
  2. Produk mainan anak yang aman terhadap anak.
  3. Produk mainan anak yang dapat digunakan selama masa pertumbuhannya (untuk anak berusia antara 2 sampai 5,5 tahun), untuk mengenal hal-hal di sekitarnya.

2.2.2. Pengelompokan dan Penyusunan Tujuan Berdasarkan Hirarki

a. Level 1 : Produk mainan sekaligus sarana untuk belajar

b. Level 2 : Mengurangi jumlah mainan anak tanpa menghilangkan fungsi dari mainan tersebut.

c. Level 3 : · Menggabungkan aktifitas bermain dan belajar dengan baik

· Memproduksi mainan yang aman bagi anak

d. Level 4 : · Sebagai sarana bermain

· Sebagai sarana belajar mengenal lingkungan di sekitar anak

· Mainan yang ringan

· Mainan yang tidak beracun

2.2.3. Pohon Tujuan

Produk : Puzzle Kubus Bergambar


Bagaimana

Mengapa

2.2.4. Analisis Fungsi

Produk : Puzzle Kubus Bergambar


2.3. Karakteristik Produk

Setelah menentukan tujuan dan fungsi produk, maka tahap berikutnya adalah menentukan atribut-atribut yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Setelah menentukan atribut-atribut tersebut, adalah tugas engineer untuk menerjemahkan ke dalam bahasa teknis, yang biasa disebut sebagai karakteristik teknis.

Untuk melakukan tahap ini, menggunakan suatu tool yaitu Quality Fuction Deployment (QFD). QFD adalah suatu matriks yang sistematis, menggambarkan pendekatan yang dilakukan

untuk merancang produk yang berkualitas. Dasar dari QFD adalah filosofi Total Quality Management (TQM). Dalam QFD menggunakan suatu matriks yang disebut sebagai House of

Quality, di mana matriks ini dapat menerjemahkan keinginan konsumen ke dalam karakteristik desain. Bentuk dan keterangan dari setiap bagian matriks House of Quality adalah sebagai berikut :


Dalam menggunakan matriks House of Quality harus melalui prosedur sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk

Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Umumnya konsumen menyatakan pendapatnya mengenai suatu produk ke dalam atribut atribut yang sangat umum, sehingga yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasikan pernyataan konsumen dengan baik untuk menghindari terjadinya kesalahan interpretasi.

2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut

Tidak semua atribut memiliki tingkat kepentingan yang sama antara satu dengan yang lainya. Tim perancang harus dapat memilih atribut-atribut yang paling sesuai dengan keinginan konsumen. Penentuan peringkat atribut-atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan bobot prosentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan skala prioritas.

3. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing

Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, tim perancangan harus dapat menjamin bahwa produk yang dihasilkan dapat lebih baik memuaskan keinginan konsumen dibandingkan dengan produk-produk pesaing. Performansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut-atribut yang diprioritaskan pesaing dikaji. Merancang produk baru tidak sesulit merancang produk yang telah ada di pasaran. Untuk merancang produk yang telah ada di pasaran, tim perancang harus melakukan perancangan kembali dan melakukan perbaikan (improvement).

4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik

Atribut-atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, di mana atribut diletakkan vertikal pada tepi sebelah kiri , sedangkan karakteristik teknis diletakkan horisontal pada tepi atas. Sangat penting bagi tim perancang untuk dapat mengidentifikasikan karakteristik teknis dari produk mereka yang paling berpengaruh pada kepuasan konsumen karena tidak semua karakteristik teknis berpengaruh pada produk secara keseluruhan . Karakteristik teknis yang dipilih harus nyata dan dapat diukur.

5. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk

Dengan memeriksa setiap sel dari matriks di atas, dapat dilakukan identifikasi di mana karakteristik teknis mempengaruhi atribut produk. Hubungan antara karakteristik teknis dan atribut tidak selalu memiliki nilai yang sama, karena mungkin beberapa karakteristik teknis

memiliki pengaruh yang kuat terhadap suatu atribut, tetapi untuk atribut yang lain pengaruhnya sangat lemah. Untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan atribut, biasanya menggunakan skore, di mana skore yang tinggi menggambarkan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk mengidentifikasikan karateristik teknis yang paling berpengaruh pada kepuasan konsumen, begitu pula sebaliknya.

6. Mengidentifikasikan interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis

Dalam beberapa kasus seringkali karakteristik teknis berinteraksi satu sama lain dalam

menyatakan pengaruhnya pada kepuasan konsumen. Dalam house of quality, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja dengan matriks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa interaksi-interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis.

7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis

Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin dicapai untuk pengukuran parameter karakteristik teknis dalam memuaskan keinginan konsumen dan meningkatkan produknya melebihi produk pesaing. Dalam situasi persaingan sangat penting bagi tim perancang mengetahui karakteristik yang ingin dicapai para pesaing, sehingga dapat menentukan terget melebihi produk pesaing.

Dengan berdasarkan pada teori tentang house of quality, maka dilakukan langkahlangkah

dalam pembuatan Quality Function Deployment (QFD), yaitu :

1) Identifikasi konsumen

Pengguna aktif dari puzzle kubus bergambar adalah anak-anak yang berusia antara 2

sampai 5,5 tahun.

Menentukan kebutuhan konsumen

a. Performansi Fungsional

· Sebagai sarana bermain

Karena bentuknya kubus, maka membantu anak untuk menyusun benda baik pada arah horisontal, vertikal maupun kombinasinya.

· Sebagai sarana belajar

Dengan memberikan gambar-gambar tentang hal-hal yang berada di sekitar anakanak, maka puzzle kubus bergambar sangat membantu anak-anak untuk lebih cepat mengenali hal-hal tersebut dalam suasana bermain.

b. Bentuk dan ukuran

· Bentuk

Bentuk dari puzzle bergambar ini adalah kubus. Permukaan sisi-sisinya yang berbentuk bujursangkar dapat mempermudah mengubah atau membalik-balik kubus pada posisi yang diinginkan. Selain itu, ke enam sisinya dapat diberi gambar yang berlainan dalam satu seri (misalnya seri binatang, buah-buahan dan lain-lain), dengan ukuran potongan gambar yang sama.

· Ukuran

Puzzle terdiri dari 9 kubus, dengan ukuran 3 x 3 x 3.

c. Integritas Struktural

· Tahan lama

Puzzle terbuat dari bahan yang awet dan tahan lama, karena diharapkan mainan ini dapat digunakan sepanjang usia anak dari 2 sampai 5,5 tahun.

· Ringan

Karena digunakan sebagai mainan anak-anak, bahan yang digunakan untuk puzzle seharusnya bersifat ringan, sehingga anak-anak dapat dengan mudah memindahkan kubus-kubus sesuai dengan yang diinginkan, serta jika anak tertimpa kubus-kubus tersebut tidak mengalami luka.

· Aman bagi Anak-anak

Puzzle harus terbuat dari bahan yang tidak membahayakan bagi anak dan tidak beracun.

d. Penampilan

· Kemasan yang menarik

Puzzle ditempatkan pada suatu wadah yang menarik, ringkas dan portable (mudah dibawa), misalnya berbentuk kopor kecil.

· Gambar dan warna yang menarik

Gambar-gambar pada puzzle dibuat menarik dan funny dengan warna-warna yang cerah.

e. Waktu

· Waktu pembuatan

Waktu yang diperlukan mulai dari mendesain sampai menjadi produk diperkirakan sekitar 1 bulan.

· Waktu pemasaran

Waktu untuk memasarkan produk diharapkan tidak lebih dari 3 bulan dari setelah produk selesai.

f. Biaya

· Modal

Biaya peralatan dan perkakas pembuatan sekitar Rp. 50 000,00. Biaya ini meliputi pembelian alat-alat pengukur, pemotong, penghalus serta alat sablon.

· Biaya satu set

Biaya per set diperkirakan sebesar Rp. 5 000,00. Biaya ini jauh lebih murah bila dibandingkan dengan membeli sejumlah permainan dan alat-alat peraga lain untuk belajar bagi anak-anak.

Pada tahap selanjutnya berdasarkan atribut-atribut yang telah ditentukan konsumen

(Voice of Customer) dilakukan penentuan karakteristik teknisnya. Karakteristik teknis ini selanjutnya akan diuraikan pada tahapan yang lebih detail, yang pada akhirnya akan sampai pada spesifikasi teknis produk yang diperlukan pada tahapan proses produksi.

Berdasarkan pada atribut yang telah ditentukan di atas diuraikan karakteristik teknis Produk sebagai berikut :

Atribut Konsumen

Karakteristik tekhnis

Gambar mudah diganti

Diberi bahan perekat

Gambar mudah dirangkai

Tanpa sistem kunci

Gambar dan warna menarik

Tekhnik printing

Kemasan menarik

packaging

Tahan lama

Pengawetan bahan

Ringan

Massa bahan

Aman bagi anak-anak

Terbuat dari bahan tidak beracun

Harga terjangkau

Menekan biaya produksi

Aman bagi lingkungan

Terbuat dari bahan organik

2. Pengembangan Alternatif Rancangan Produk

Pengembangan alternatif atau solusi merupakan aspek yang penting dalam proses perancangan. Tujuannya adalah untuk menyusun alternatif solusi dalam perancangan suatu produk, dan kemudian memperluas pencarian kemungkinan solusi yang baru. Perancangan dapat berarti membuat sesuatu yang baru atau sesuatu yang belum pernah ada. Namun, perancangan juga dapat merupakan variasi atau modifikasi dari produk yang telah ada. Umumnya konsumen menginginkan peningkatan atau perbaikan produk yang telah ada dari pada sesuatu yang sama sekali baru. Oleh sebab itu, membuat variasi dalam kegiatan perancangan adalah penting. Hal ini memerlukan kreativitas yang tinggi, misalnya dengan mengkombinasikan elemen-elemen yang telah ada.

Peta Morfologi (Morphological Chart) dapat membantu para perancang produk untuk

mengidentifikasikan kombinasi-kombinasi baru dari elemen atau komponen produk. Morfologi

(morphology) berarti studi mengenai bentuk (shape/form). Analisis morfologi (morphological

analysis) adalah usaha yang sistematis untuk menganalisis bentuk-bentuk produk. Sedangkan

peta morfologi (morphological chart) adalah rangkuman dari analisis tersebut. Peta ini dapat

menyusun secara lengkap elemen-elemen, komponen, atau sub solusi yang dapat dikombinasikan untuk mendapatkan solusi. Solusi yang didapat dari kombinasi yang mungkin dilakukan dapat merupakan solusi yang telah ada, atau variasi sama sekali baru.

Ø Prosedur yang dilakukan dalam pengembangan alternatif

v Daftar fungsi atau ciri-ciri (features) yang penting dari produk. Tujuannya adalah untuk menentukan aspek-aspek yang harus dimasukkan ke dalam produk, atau yang dapat dilakukan terhadap produk. Item-item di dalam daftar harus sedapat mungkin tidak saling bergantung satu sama lain, dan harus dapat mencakup secara menyeluruh fungsi-fungsi yang diperlukan dari produk yang akan dirancang. Oleh sebab itu, daftar yang dibuat sebaiknya tidak terlalu panjang karena dapat mengakibatkan kemungkinan kombinasi dari sub-solusi menjadi besar dan unmanageble.

v Daftar semua cara yang mungkin untuk mencapai/memperoleh setiap fungsi atau feature yang penting dari produk. Daftar ini menyajikan sub-solusi yang apabila dikombinasikan dapat membentuk solusi dari keseluruhan rancangan. Daftar ini tidak hanya berisi sub solusi yang telah ada, tetapi juga sub-solusi baru yang mungkin layak untuk dilakukan.

v Buat Peta Morfologi yang berisi semua kemungkinan sub-solusi. Peta ini menggambarkan solusi keseluruhan bagi produk, yang dihasilkan dari kombinasi sub solusi.

v Identifikasi kombinasi sub-solusi yang layak. Jumlah kombinasi yang mungkin dapat

v menjadi besar. Beberapa dari kombinasi tersebut mungkin merupakan solusi yang telah ada dan beberapa mungkin merupakan solusi yang tidak layak.

3. Pengembangan Alternatif Produk Puzzle Kubus Plastik Bergambar

Pengembangan alternatif ini bertujuan untuk mengembangkan produk Puzzle dengan mencari solusi rancangan alternatif produk yang potensial. Karena banyaknya produk Puzzle

yang diproduksi, pengembangan alternatif akan dibatasi pada produk-produk Puzzle yang tiga dimensi.

Dalam membuat pengembangan alternatif produk Puzzle dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Membuat daftar sub-masalah dalam pengembangan produk Puzzle. Hal-hal tersebut berkenaan dengan fungsi atau features dari produk. Dalam hal ini, fungsi/features produk Puzzle yang dianggap penting adalah :

ü Terdiri dari banyak gambar

ü Mudah merangkai gambar

ü Penampilan menarik

ü Ringan

ü Tahan lama

ü Aman bagi anak

ü Harga murah

2. Mendaftar cara yang mungkin dapat dilakukan agar setiap sub-masalah (fungsi atau features) dapat diselesaikan atau dikembangkan, yaitu :

ü Terdiri dari banyak gambar tetapi tidak menambah jumlah mainan

ü Mudah merangkai gambar

ü Penampilan, gambar dan warna menarik

ü Bahan aman bagi anak-anak dan ringan

ü Bahan tahan lama

ü Harga murah.

ü Aman bagi lingkungan.

3. Membuat peta morfologi

ü Peta morfologi menggambarkan matriks sub-masalah dengan alternatif solusi yang

dapat dilakukan.

ü Pada sisi kiri bagian peta dicantumkan daftar sub-masalah (pada point 1), dan pada sisi kanan bagian peta dicantumkan alternatif sub-solusi yang mungkin bagi setiap submasalah.

ü Peta morfologi untuk pengembangan produk Puzzle dapat dilihat pada lampiran.

4. Identifikasi kombinasi yang mungkin dari sub-solusi

Berdasarkan peta morfologi yang dibuat, kombinasi yang dapat terjadi adalah sebanyak 2x3x2x2 = 24 buah alternatif solusi. Tetapi tidak semua kombinasi tersebut akan digunakan, karena :

F Bentuk produk sudah dibatasi yaitu berbentuk kubus

F Adanya alternatif yang dilakukan secara bersama-sama yaitu gambar yang menarik disertai dengan warna yang menarik

Dari peta morfologi dan pembatasan yang dilakukan dapat diperoleh alternatif sebagai berikut

Alternatif 1

Alternatif 2

a) Kayu

b) warna/gambar menarik

c) dengan stiker

d) kubus

a) Kayu

b) warna/gambar menarik

c) dengan perekat

d) kubus

Alternatif 3

Alternatif 4

a) Kayu

b) kemasan menarik

c) dengan stiker

d) kubus

a) Kayu

b) kemasan menarik

c) dengan perekat

d) kubus

Alternatif 5

Alternatif 6

a) Plastik

b) warna/gambar menarik

c) dengan stiker

d) kubus

a) Plastik

b) warna/gambar menarik

c) dengan perekat

d) kubus

Alternatif 7

Alternatif 8

a) Plastik

b) kemasan menarik

c) dengan stiker

d) kubus

a) Plastik

b) kemasan menarik

c) dengan perekat

d) kubus

4. PENGEMBANGAN DESAIN

Tujuan dari pengembangan desain adalah mengembangkan desain yang telah ada dan dimodifikasikan dengan menggunakan informasi-informasi yang didapat dari hasil studi sebelumnya. Modifikasi dilakukan untuk meningkatkankan performansi produk seperti pengurangan berat, pengurangan biaya produksi, meningkatkan penampilan dan sebagainya.

Nilai suatu produk sangat tergantung pada penghargaan yang diberikan oleh sesorang terhadap produk tersebut. Dalam mendesain produk pada dasarnya sangat memperhatikan nilai tambahnya. Pada saat bahan baku diubah menjadi suatu produk, nilainya bertambah berdasarkan

material yang terkandung di dalamnya dan proses perubahan yang dilakukannya.

Fluktuasi nilai suatu produk sangat bergantung pada lingkungan sosial, kebudayaan, teknologi dan dampaknya terhadap lingkungan. Dengan kalimat lain faktor-faktor psikologi dan sosial mempengaruhi nilai dari suatu produk juga harus diperhatikan oleh tim perancang.

Metode Value Engineering memusatkan perhatiannya pada nilai fungsional dan tujuan untuk meningkatkan perbedaan antara biaya dan nilai dari suatu produk, baik dengan menurunkan biaya produksi atau menambah niali atau dengan melakukan keduanya sekaligus.

Prosedur yang harus dilalui dalam metode Value Engineering adalah sebagai berikut :

1. Membuat daftar komponen secara terpisah dan mengidentifikasikan fungsi yang ditawarkan oleh setiap komponen.

2. Menentukan nilai dari fungsi-fungsi yang diidentifikasikan.

3. Menentukan biaya dari masing-masing komponen

4. Mencari cara pengurangan biaya tanpa mengurangi nilai atau penambahan nilai tanpa menambah biaya.

5. Mengevaluasi dan memilih alternatif.

Dalam perancangan mainan anak-anak, yaitu puzzle kubus kayu bergambar, dijabarkan komponen-komponen yang membentuknya, sehingga dapat diketahui jumlah biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan produk puzzle kubus kayu bergambar yang telah dirancang ulang.

Analisis Biaya :

Komponen

Biaya per unit (Rp.)

1. Kayu

50

2. Kertas duplek

35

3. Perekat

35

4. Cat

55

5. vinil

35

Total :

210

Dalam satu permainan puzzle untuk anak-anak ini terdiri dari 9 buah kubus kecil.

Ke sembilan kubus dikemas dalam suatu kotak yang terbuat dari bahan multiplex dengan biaya per kotak sebesar Rp. 2 000,00.

Sehingga satu set permainan puzzle memerlukan biaya

9 x Rp. 210,00 + Rp. 2 000,00 = Rp.3 890,00

Matriks Analisis Fungsi/Biaya Rancangan Puzzle Kubus Bergambar yang Baru

Fungsi

Komponen

Kemudahan

Estetika

Informatif

Keamanan

Biaya

Total

%

Kayu

5

5

10

15

35

37

Kertas

5

5

5

Perekat

5

10

15

16

Cat

5

15

5

25

26

Vinil

5

10

15

16

Total

10

20

25

40

95

% total

11

21

26

42

Tinggi atau rendah

Terendah

Tertinggi

Pada rancangan produk baru tampak bahwa biaya yang paling besar dikeluarkan untuk

komponen kayu. Sedangkan untuk fungsinya, yang memerlukan biaya tertinggi adalah keamanan. Biaya yang terkecil untuk komponen adalah biaya untuk kertas dan biaya fungsi

yang paling rendah adalah biaya kemudahan.

Perbandingan dengan produk lama

Pada produk baru diberikan suatu perekat, sehingga pada setiap kubus dapat diganti-ganti

sesuai dengan keinginan. Karena produk di khususkan untuk anak-anak yang berusia antara 2 sampai 5,5 tahun, dengan asumsi setiap 6 bulan mengalami kebosanan, sehingga gambar harus diganti. Gambar yang disediakan sebanyak 7 jenis, masing-masing jenis meliputi 6 gambar (sesuai dengan permukaan kubus), yaitu

- Binatang peliharaan untuk usia 2 - 2,5 tahun

- Buah-buahan untuk usia 2,5 - 3 tahun

- Sayuran untuk usia 3 - 3,5 tahun

- Alat rumah tangga untuk usia 3,5 - 4 tahun

- Angka untuk usia 4 - 4,5 tahun

- Huruf untuk usia 4,5 - 5 tahun

- Bangun geometris untuk usia 5 - 5,5 tahun

Sedangkan untuk produk lama dalam satu set puzzle hanya terdiri dari satu jenis terdiri dari 6 gambar.

Harga di pasaran untuk produk yang belum dikembangkan adalah Rp. 7000,00. Sehingga prospek untuk mengembangkan produk baru sangat baik.

5. Penutup

Dengan memberikan perekat (seperti pada sepatu) pada puzzle kubus bergambar memberikan nilai tambah yang besar yaitu :

1. Alat peraga yang membantu anak-anak mengenal benda-benda di sekitarnya.

2. Penghematan, karena gambar dapat diganti-ganti tanpa merusak gambar tersebut.

3. Aman, bahan – bahannya terbuat dari bahan yang tidak beracun, sehingga aman bagi anak-anak dan lingkungan.